NewsMetro

Sultra Menduduki Urutan Ke Dua Inflasi di Indonesia, Berikut Rinciannya

204
×

Sultra Menduduki Urutan Ke Dua Inflasi di Indonesia, Berikut Rinciannya

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi di daerah melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) di Aula Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Senin (23/10/2023).

Dalam Rapat tersebut, Kemeendagri membahas soal penanganan inflasi di tiap wilayah di Indonesia.

Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan, ada 10 daerah dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi di Indonesia saat ini.

Provinsi Bangka Belitung dengan inflasi tertinggi 3,55 persen, Sulawesi Tenggara 3,46 persen, Malut 3,34 persen.

Selanjutnya DI Yogyakarta 3,30 persen, Maluku 3,1 persen, Kaltim 3,07 persen, Jatim 3,01 persen, Kalsel 2,72 persen, Pabar 2,69 persen dan Jateng 2,49 persen dan 10 provinsi yang angka inflasinya terbaik atau rendah di Indonesia yakni Gorontalo, Sulut, Sulbar, Papua, Jambi, Aceh, Kalteng, DKI Jakarta, Sumbar dan Riau.

Sedangkan 10 Kota Tertinggi Inflasi yakni Tual, Baubau, Sibolga, Ternate, Yogyakarta, Kendari, Probolinggo, Surabaya, Samarinda dan Cirebon.

“Agar dicek di masing-masing daerahnya berkaitan dengan kenaikan harga gula pasir, beras, cabai rawit, cabai merah dan daging ayam ras, ini 5 komoditas yang naiknya tinggi di kabupaten/kota di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Paparan Deputi Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik terkait indeks perkembangan harga di minggu ke-3 Oktober 2023 bahwa secara nasional, jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan IPH cenderung stabil dari minggu sebelumnya.

Beberapa komoditas yang mempengaruhi perubahan IPH sampai dengan minggu ke-3 Oktober 2023 yakni :

Pertama, komoditas yang mengalami kenaikan yakni gula pasir, beras, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras

Kedua, komoditas yang mengalami penurunan yakni telur ayam ras, bawang putih dan bawang merah.

Lebih lanjut disampaikan, perkembangan harga beras sampai dengan minggu ke-3 Oktober 2023 masih terus meningkat di minggu ke-3 ini, harga beras secara rata-rata mencapai Rp 13.852 per kg serta kenaikan beras ini hampir sama dengan minggu ke-2 yang lalu.

“Kenaikan beras terjadi di 283 kabupaten/kota dan sebanyak 141 kab/kota yang mengalami kenaikan harga beras yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Perkembangan harga beras sampai dengan minggu ke-3 Oktober 2023 masih terus meningkat di minggu ke-3 ini, harga beras secara rata-rata mencapai Rp 13.852 per kg serta kenaikan beras ini hampir sama dengan minggu ke-2 yang lalu.

“Kenaikan beras terjadi di 283 kabupaten/kota dan sebanyak 141 kab/kota yang mengalami kenaikan harga beras yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Perkembangan harga gula pasir pada minggu ke-3 Oktober 2023 sebesar 15. 870 per kg, gula pasir ini mengalami kenaikan harga di 327 kab/kota. Sedang untuk perkembangan harga cabai rawit saat ini sebesar 55.434 per kg.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa ada 9 langkah Kementerian Pertanian untuk produksi beras 35 juta ton yakni Pertama deta iklan target produktivitas, Kedua pastikan asuransi pertanian, Ketiga detailkan optimasi pemanfaatan alsintan, Keempat detailkan 26.000 outlet pupuk, Kelima pastikan siap eksekusi, Keenam reward bagi kepala dinas, Ketujuh tetapkan penanggung jawab wilayah, Kedelapan optimalisasi peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Kesembilan eksekusi segera.

Sementara itu, Kadis Perdagangan Sultra menyampaikan tadi kita sudah mengikuti Rakor inflasi, ada beberapa komoditi yang masih naik terkait beras dan tugas kita semua untuk mencari solusi agar komoditi-komoditi ini setiap saat bergerak naik terutama beras. Sehingga menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk melakukan pengawasan serta langkah-langkah strategis untuk pengendalian inflasi tersebut.

“Dan ini akan kami laporkan ke Pak Sekda serta mungkin beliau akan memimpin rapat terkait kondisi perkembangan harga yang sedang terjadi saat ini,” tutupnya.

Diketahui, Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia dipimpin langsung oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI Tomsi Tohir. Sedangkan dari Jajaran Pemprov Sultra yakni Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sultra Hj. Sitti Saleha, Dandim 1417/Kendari Kolonel (Czi) Bintarto J.Y, Kadis Kominfo Sultra diwakili Kabid TIK Sultan, Sekretaris Dinas ESDM Sultra Ridwan Botji, BPS Sultra, Kasubdit Indagsi Polda Sultra, Perwakilan Bulog, Kadin, Karatina Pertanian Kendari serta Pejabat terkait.*(ST)