NewsMetro

Wujudkan SDM Handal, Aktif, dan Produktif, Disketapang Sultra Gelar Pertemuan Bersama

130
×

Wujudkan SDM Handal, Aktif, dan Produktif, Disketapang Sultra Gelar Pertemuan Bersama

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI- Pertemuan penyusunan neraca bahan makanan dan pola pangan harapan (NBM/PPH) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 2023 melibatkan 17 Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten/Kota se Sultra.

Kegiatan tersebut berpusat di Aula Kantor Disketapang Sultra, Senin (24/7/2023).

Kepala Disketapang Sultra, Ari Sismanto mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pemanfaatan pangan yang outputnya untuk mengukur konsumsi pangan, energi pangan dan tingkat protein.

Sehingga kalori, protein, dan energi yang akan dikonsumsi masyarakat sangat baik. Yang akhirnya nanti bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang handal, aktif, dan produktif.

Melalui makanan yang baik, yang mengandung kalori, protein dan energi yang tercukupi secara keseluruhan.

“Harapannya terus ada perbaikan tentang tingkat konsumsi pangan, perbaikan gizi keluarga, pangan yang aman, dan mutu yang baik,” ungkap Ari.

Kata dia, dalam kegiatan tersebut para peserta juga membawa data-data produksi, kesehatan, serta data kecukupan dan harga pangan masing-masing daerah.

Data-data tersebut kemudian akan dianalisis oleh pihaknya melalui perhitungan ketersediaan pangan dengan jumlah masyarakat.

“Agar kita bisa hitung betul-betul tingkat konsumsinya masyarakat seperti apa, baik itu kecukupan energi, protein, karbohidratnya, maupun nabatinya,” jelasnya.

Ia juga menilai, melalui kegiatan itu akan mengeluarkan Wakatobi dari zona merah rawan pangan, dengan melakukan perbaikan data.

“Misalnya, Wakatobi tidak punya sawah, tetapi dia mempunyai tanaman ubi kayu, ubi jalar, dan juga jagung. Kalau itu semuanya datanya benar dan semuanya masuk mungkin Wakatobi bisa keluar dari zona merah,” bebernya.

Apalagi menurutnya, data dari Wakatobi yang masuk ke Badan Pusat Statistik (BPS) sangat rendah, padahal setelah dilakukan pengecekkan di data tanaman pangan sudah berada diangka yang cukup tinggi.

“Nah ini kalau dia masuk, potensi daerah dibandingkan dengan tingkat kebutuhan konsumsi pangan masyarakatnya, saya yakin Wakatobi tidak berada di zona itu. Sekarang berada di zona agak rentan rawan pangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Sultra, Aristos menjelaskan kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Dimana untuk mengukur tingkat suplai kebutuhan pangan.

Pasalnya para peserta akan dibekali metode perhitungan neraca bahan makanan. Dengan melakukan perhitungan 12 komoditas.

“Sehingga output akhirnya itu tadi, angka kecukupan energi dan protein. Jadi per kabupaten kita ajarkan metodenya,” tutupnya.

 

Reporter : Novi