NewsMetro

Sumber Bahan Pangan Lokal Melimpah, Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ajak Masyarakat Memanfaatkannya

148
×

Sumber Bahan Pangan Lokal Melimpah, Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ajak Masyarakat Memanfaatkannya

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Sultra mengajak masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumber bahan pangan lokal yang melimpah.

Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto mengatakan jika asupan karbohidrat tidak hanya bisa didapatkan dari nasi, melainkan bisa juga dari aneka olahan bahan lokal lainnya.

“Ketahanan pangan adalah kondisi suatu daerah tercukupi pangan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya potensi yang dimiliki, sehingga daerah dikatakan mandiri dan berdaulat pangan,” ujarnya, Jumat (17/2/2023).

Dimana menurutnya, setiap individu masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan beragam makanan bergizi, sehat dan aman.

Beragam itu kata dia, tidak cuma beras tetapi untuk Sultra sendiri kaya dengan pangan lokal, seperti sorgum, porang, jagung dan masih banyak lagi.

“Karena kenyang tidak harus makan nasi, kenapa ? karena nasi bisa di substitusi juga dengan Sagu, Kabuto, Kambose, Sinole, Sinonggi dan bahkan sekarang juga di Sultra sedang dikembangkan Sorgum,” katanya.

Menurutnya, semua pangan lokal tersebut memiliki karbohidrat, apa lagi wilayah Sultra memiliki semua bahan tersebut. Bahkan, Pemprov Sultra terus melestarikan pangan lokal.

“Saya mengimbau dan mengedukasi masyarakat agar bersama-sama memanfaatkan pangan lokal dan ayo masyarakat makan yang B2SA, yaitu beragam, bergizi, aman dan sehat,” Imbaunya.

Ia menuturkan, kebiasaan mengkonsumsi makanan B2SA harus dimulai sejak usia anak-anak, untuk menjadikan satu generasi bangsa yang produktif, sehat, cerdas, dan handal.

“Karena anak-anak kita sekarang ini lebih mencintai pangan yang siap saji atau instan, yang sebenarnya belum tentu dijamin kesehatannya dan dijamin kualitasnya,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan kepada masyarakat untuk memilih makanan yang bijak, artinya makan yang cukup dan tidak berlebihan tidak memaksa dan berlebihan sehingga sampah makanan itu tidak terlalu banyak.

Lebih lanjut, ia meminta kepada masyarakat agar memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong untuk bisa ditanami seperti sayuran dan buah.

“Kalaupun produksinya lebih bisa menambah pendapatan keluarga dengan dijual. Secara estetika lingkungan menjadi asri, udara menjadi segar dan dengan memanfaatkan lahan pekarangan keamanan pangan yang akan dikonsumsi lebih aman dengan tidak ada kandungan pestisida,” tutupnya.

 

Reporter : Novrianti