TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sukses melaksanakan puncak kegiatan Harvesting Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan
Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBBWI) Sultra 2023, yang berpusat di The Park Kendari, Jum’at (11/8/2023).
Gubernur Sultra Ali Mazi dalam hal ini diwakili oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekda Sultra, Yuni Nurmalawati mengatakan GBBI dan GBBWI ini didasarkan pada keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) nomor 15 tahun 2021 tentang tim gerakan nasional bangga buatan Indonesia.
Gerakan ini bertujuan untuk menjaga dan mendukung, agar pertumbuhan ekonomi bangsa tetap stabil dan mampu eksis di tengah gelombang resesi akibat pandemi covid-19 yang begitu massif dan meluluhlantakkan perekonomian global saat itu.
Ia menyebut jika gerakan nasional BBI dan BBWI di Sultra memiliki target nilai transaksi UMKM sebesar 50 miliar rupiah.
Dengan afirmasi produk dalam negeri 95% APBD UMKM onboarding 100 unit usaha
kunjungan wisata 6,6 juta perjalanan.
“Untuk nilai transaksi UMKM yang ditargetkan sebesar 50 miliar rupiah dalam periode tiga bulan pelaksanaan gernas, alhamdulillah dapat mencapai 136 miliar rupiah atau lebih dari 200% dari target yang ditetapkan,” ungkapnya dalam sambutan.
Sedangkan afirmasi produk dalam negeri 95% APBD. Sejalan dengan arahan Presiden RI dan surat edaran Menko Marvest no b-0087/menko/marvest/ pe.00/1/2022.
“Komitmen penggunaan produk dalam negeri di Sultra akan terus ditingkatkan sehingga dapat mencapai 95 %,” jelasnya.
Sementara, Menteri Desa Daerah Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi, diwakili Wakil Menteri (Wamendes PDTT), Paiman Raharjo menyebut kampanye GBBI dan GBBWI terbukti mengubah 3 aspek penting, yaitu kesadaran, sikap attitude, dan perilaku.
“Melalui GBBI dan GBBWI kita telah banyak membantu menstimulasi dan juga menginspirasi usaha lokal, baik kecil dan menengah termasuk badan usaha milik desa dan potensi wisata lokal untuk tumbuh berkembang mendorong ekonomi nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika pengembangan UMKM khususnya di desa harus berlandaskan gotong royong.
“Tentunya kita juga harus bangga dengan produk Indonesia, termasuk wisata yang ada,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun tempat-tempat wisata di Indonesia cukup menarik, akan tetapi harus dibarengi dengan tata kelola yang baik.
Reporter : Novi