TERAMEDIA.ID,KENDARI- Dorong sektor pertanian organik berkelanjutan, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Halu Oleo (UHO) mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Dosen Faperta UHO sekaligus anggota tim pengabdian masyarakat, Robiatul Adawiyah, mengatakan pupuk organik cair yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, limbah pekarangan, kotoran hewan, dan limbah pertanian, memiliki segudang kelebihan dan manfaat.
Guna mensosialisasikan penggunaan pupuk organik ini, pihaknya sudah memulainya sejak 2017 lalu dengan melibatkan sejumlah Mahasiswa, tepatnya di Desa Molo Indah, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menurutnya, Desa ini dipilih lataran memiliki masyarakat yang bersifat heterogen. Dimana juga salah satu lokasi penunjang produksi buah dan sayuran ke kota Kendari.
“Masyarakat disana belum memanfaatkan limbah organik, jadi terbuang percuma. Kita dari Fakultas Pertanian ini melihat potensi pada masyarakat yang bisa mengurangi biaya produksi, karena mengurangi penggunaan pupuk kimia,” ungkapnya saat diwawancara, Jumat (16/6/2023).
Terlebih, pupuk organik ini dinilai cukup praktis, baik dari segi ekonomis, ramah lingkungan, dan aman bagi tubuh karena bersifat alami. Selain itu juga dapat menekan ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi dari pemerintah.
“Sekarang masyarakat sudah mulai jeli, dimana mementingkan konsumen ke arah buah atau sayur yang organik, karena non organik banyak efek negatifnya,” ucapnya.
Selain itu ia mengatakan, lokasi binaan yang terletak di Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Konsel, sudah lebih maju terkait penggunaan pupuk organik.
“Kita berharap kedepannya walaupun tidak merubah secara cepat, tetapi perlahan kita menginginkan pupuk kimia ini dikurangi ditambah dengan pupuk organik,” harapnya.
Reporter : Novi