NewsMetro

Penyaluran Bantuan Pangan untuk 677 KK di Kelurahan Gunung Jati

37
×

Penyaluran Bantuan Pangan untuk 677 KK di Kelurahan Gunung Jati

Share this article
Oplus_16777216

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan pangan cadangan beras kepada 677 kepala keluarga di Kelurahan Gunung Jati. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan serta membantu masyarakat kurang mampu.

Dalam kegiatan tersebut, masing-masing kepala keluarga menerima dua karung beras masing-masing 10 kilogram yang merupakan akumulasi bantuan untuk dua bulan. Total beras yang disalurkan pada hari ini, Rabu (16/7/2025) mencapai 1.356 karung.

Wali Kota Kendari mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi pangan. “Pada kesempatan ini saya juga ingin menghimbau kepada masyarakat mulai dari sekarang untuk stop membuang-buang makanan. Selain itu, janganlah terikat pada beras saja. Beras bisa diganti dengan pangan lain seperti ubi, sagu, atau jagung yang diolah menjadi makanan lokal seperti sinonggi, kasuami, kambuse, dan kabuto (sikkato) yang kaya unsur gizi dan serat” ujar Wali Kota.

Ia juga mendorong warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman pangan seperti ubi kayu, talas, jagung, kangkung, cabai, tomat, dan bawang merah untuk kebutuhan sehari-hari “Saya yakin jika semua rumah tangga menerapkan ini, kita tidak akan mengalami kelangkaan bahan pangan. Ini juga bisa menghemat uang belanja keluarga” Imbuhnya.

Di kesempatan sama Lurah Gunung Jati, Alimuddin, menjelaskan bahwa penerima bantuan dipilih berdasarkan survei dan penelusuran langsung ke rumah warga. Penerima bantuan tidak mencakup seluruh warga, tetapi hanya mereka yang benar-benar masuk dalam skala prioritas dan tergolong miskin. Peninjauan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, kondisi rumah tinggal, dan gaya hidup.

Data penerima bantuan dihimpun dari tingkat RT/RW dan dikelola melalui sistem Puskesos yang terhubung langsung dengan aplikasi milik Dinas Sosial dan Kementerian Sosial. Namun demikian, Alimuddin mengakui bahwa data yang digunakan masih merupakan data lama. “Masih ada warga yang sudah meninggal tetapi namanya masih tercantum. Kami menduga update data di tingkat pusat belum dilakukan. Harapan kami, melalui kerja sama dengan BPS dan Pemerintah Kota, data ini bisa diperbarui untuk tahun 2025 dan seterusnya,” ungkapnya.*(MW)