NewsMetroPendidikan
193
×

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Mengangkat tema “kearifan lokal”, SD Katolik Pelangi Kendari perkenalkan budaya Sulawesi Tenggara (Sultra) lewat permainan, tarian, alat musik dan makanan.

Kegiatan Gelar karya tersebut diikuti sebanyak 200 murid yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 SD, para peserta tampak antusias dan menikmati jalannya kegiatan, yang berlangsung di pelantaran SD Katolik Pelangi, Sabtu (26/11/2022).

Selain itu, terdapat juga lomba makanan tradisional seperti gado-gado, sinonggi, tumpeng dan masih banyak lagi.

Kepala Sekolah SD Katolik Pelangi Kendari, Hilarius Jon mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu kurikulum yang diprogramkan oleh Pemerintah. Dimana dari 7 program tersebut pihaknya memilih satu tema yakni kearifan lokal.

“Ini merupakan kegiatan yang konsisten memperkenalkan pakaian adat Sulawesi tenggara, makanan tradisional dan permainan tradisional kepada siswa dan siswi,”ungkap Hilarius.

Lebih lanjut ungkapnya, akibat pandemi covid-19 pihaknya sempat menunda kegiatan tersebut, namun dengan pengenalan secara bertahap melalui gelar karya ini, diharapkan dapat terus berkelanjutan.

Ia menambahkan, ketua tim Projek penguatan Profil Pelajar Pelajar Pancasila (P5) selanjutnya akan membuat Rapor P5 hasil belajar murid yang selanjutnya akan dibagikan pada kenaikan kelas nanti.

“Saya berharap kegiatan ini bukan hanya dikenal di lingkungan sekolah, paling tidak masyarakat luar bisa melihat bahwa kegiatan kami selalu diadakan seperti ini,”pungkasnya.

Salah satu orang tua murid SD Katolik Pelangi Kendari, Vero mengatakan penerapan kearifan lokal dalam lingkup sekolah sangatlah penting dilakukan.

“Anak-anak sekarang cenderung tertarik dengan gadget, daripada permainan tradisional, dan juga makanan tradisional mereka kurang menyukai. Jadi dengan adanya P5 ini anak-anak bisa mengenal bahwa makanan itu mempunyai makna, baik untuk kesehatan,”ujarnya.

Ia berharap, kegiatan seperti harus lebih di tingkatkan, agar membangun kerjasama antara orang tua dan murid serta membangun rasa saling menghargai antar sesama dalam perbedaan.

 

Novrianti/teramedia.id