TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Pemerintah Kota Kendari melibatkan seluruh leading sektor dalam upaya percepatan penurunan angka stunting khususnya di Kota Kendari.
Keseriusan dan komitmen dirasa sangat perlu, walaupun kasus stunting di Kota Kendari masih terbilang rendah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Kendari Jahuddin menyebut, kasus angka stunting di Sulawesi Tenggara (Sultra) berada di 30,2 persen. Sementara Kota Kendari 24 persen.
“kasus angka stunting di Kota Kendari 24 persen, kita berharap ditahun ini bisa menekan hingga 14 persen. Pemerintah ingin secara terus menerus menekan penurunan stunting melalui tim percepatan stunting, yang bergerak secara bersama dengan leading sektor,”ungkap Jahuddin, Selasa (30/11/2022).
Selain itu kata dia, Pemkot Kendari juga mencanangkan kegiatan desiminasi, rencana tersebut merupakan tindak lanjut terkait penanganan stunting di Kota Kendari, apa saja yang menjadi penyebab maka pihaknya langsung membawa kedalam satu pertemuan untuk menemukan atau memberikan satu penekanan terkait langkah yang harus dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
“Di dalam tim audit itu, ada tim pakar yang memang sudah turun melakukan audit di lapangan, baik itu dari tim ahli anak, ahli kandungan, ahli gizi dan psikolog, mereka secara bersama-sama melakukan audit lalu kemudian hasil itu di paparkan dalam pertemuan audit yang dihadiri oleh bapak wali kota sendiri, kemudian pak sekda, tim percepatan termasuk di kecamatan dan keluarahan,” bebernya.
Untuk itu dia berharap, dengan adanya gerakan yang secara bersama-sama ini, bisa secara terus menerus menekan terjadinya penurunan stunting di Kota Kendari. Kemudian harapan dari pemerintah tidak ada lagi kasus stunting baru.
“Yang ada saat ini bagaimana caranya diberikan edukasi atau penanganan yang tepat terkait masalah asupan gizi yang cukup, kemudian yang berisiko stunting diberikan pendekatan berupa edukasi agar tidak terjadi stunting yang baru dan yang sudah terlanjur stunting kita upayakan pendampingan dimana didalamnya ada penanganan yang memang dibutuhkan,”jelasnya.
Diketahui, Pemkot Kendari menargetkan di 2022 ini, 24 persen kasus stunting bisa ditekan di angka 14 persen, untuk itu Pemkot bersinergi bersama pihak terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak stunting.
Novrianti/teramedia.id