TERAMEDI.ID, KOTA KENDARI- Petani di kawasan Amohalo Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan panen raya periode Oktober. Senin(7/10/2024)
Dari 319 hektare lahan persawaha, menghasilkan 2.871 ton gabah yang dipanen secara bertahap, menggunakan mesin pemanen gabah (mesin combine).
Keberhasilan panen raya kalih ini didukung dengan teknologi yang mampu menganalisa iklim, sehingga panen petani lebih optimal dibandingkan dengan cara konvensional.
Kemudian juga sumber air atau pengairan yang lancar, sehingga suplai air ke tanaman padi para petani mendapatkan nutrisi yang cukup.
Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala yang turut hadir dalam acara panen raya tahun ini mengatakan hal tersebut tak lepas dari peran serta BMKG Sultra melalui sekolah lapang iklim.
“Ada transfer informasi praktis buat saudara-saudara kita, supaya mereka melek terhadap iklim,” ungkapnya.
Sementara, Kasubid Informasi Iklim Lingkungan BMKG Pusat, Muhammad Agung Fauzi menjelaskan sekolah lapang iklim menyasar penyuluh pertanian dan kelompok tani.
“Sekolah lapang ini mengikuti periode masa tanam, selama 3-4 bulan, kita melakukan pendampingan dari awal masa tanam sampai panen,” jelasnya.
Materi yang diberikan kepada para penyuluh pertanian dan kelompok tani itu berupa, informasi iklim, prakiraan musim, bagaimana memanfaatkan alat-alat sederhana hingga terkait hama tanaman.
Dalam masa tanam hingga panen itu, pihaknya rutin melakukan monitoring cuaca seperti El Nino dan La Nina yang kemudian disampaikan kepada petani.
“Keduanya tentunya mempengaruhi hasil dari produktifitas petani,” ucapnya.
Untuk diketahui, dalam acara panen raya ini, pemerintah kota kendari memberikan bantuan 5 unit pompa air kepada petani di Amohalo. *(NV)