TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI- Mengenal kain tenun motif Goa dan Laut khas Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki makna dan filosofi.
Kain tenun khas Buteng ini dipamerkan dalam event Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI) Sultra 2023 di The Park Kendari.
Perwakilan UMKM kain tenun Buteng, Kamusi mengatakan motif Goa mengandung makna negeri seribu goa, sedangkan motif laut dimaknakan karena sebagian besar wilayah di Buteng terdiri dari daerah pesisir.
Dibuat dengan alat tradisional bernama gedokan, membuat kain tenun ini memiliki nilai lebih di mata para penenun maupun para pembeli.
“Pembuatannya masih sangat tradisional menggunakan alat bernama gedokan alat yang digunakan untuk membuat kain tenun, melalui proses yang namanya menghani kemudian menenun,” ungkap Kamusi saat diwawancara, Jumat, (4/8/2023).
Kamusi menerangkan, jika lamanya proses pembuatan kain tenun ini tergantung dengan motif setiap kainnya. Semakin sulit motifnya maka semakin lama proses pembuatan.
“Tapi kalau motifnya itu biasa kadang 3 sampai 4 hari selesai,” jelasnya.
Sedangkan untuk warna kain, pihaknya selalu menggunakan pewarna alami yang dibuat sendiri.
Kamusi menyebut peminat kain tenun ini kebanyakan menjatuhkan pilihannya kepada kain yang memiliki motif beraneka, karena dapat dibuat menjadi baju, sarung dan juga jenis pakaian lainnya.
Lebih lanjut Kamusi menilai lewat pameran ini lah ajang membawa dampak yang baik bagi produk-produk pelaku UMKM, utamanya kain tenun khas Sultra.
“Efek yang luar biasa yang dilaksanakan oleh BI, semua produk-produk di Sultra ditampilkan disini,” katanya.
Ia berharap kedepannya kain tenun khas Sultra dapat menembus pasar go internasional dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Reporter : Novi