NewsDaerahHeadlinePariwisata

Festival Liangkabori 2025: Merawat Warisan Budaya, Mendorong Kesejahteraan Desa

80
×

Festival Liangkabori 2025: Merawat Warisan Budaya, Mendorong Kesejahteraan Desa

Share this article

TERAMEDIA.ID, MUNA – Dentuman irama musik tradisional berpadu dengan gemulai gerakan penari membuka secara resmi Festival Liangkabori 2025. Tari Linda, yang menjadi simbol penyambutan dan penghormatan terhadap tamu, menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan budaya yang digelar di Desa Liangkabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Jumat (11/7/2025)

Festival yang telah memasuki pelaksanaan ketiga kalinya ini semakin menunjukkan eksistensinya sebagai ajang pelestarian budaya lokal dan potensi wisata desa. Pada tahun ini, Festival Liangkabori berlangsung dengan semarak dan dukungan berbagai pihak. Hadir langsung dalam pembukaan, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap penyelenggaraan festival tersebut.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sultra menegaskan pentingnya menjaga kekayaan budaya lokal. “Kami sangat bangga terhadap penyelenggaraan Festival Liangkabori. Kegiatan seperti ini bukan hanya menjaga nilai-nilai kearifan lokal, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Kami berharap festival ini bisa menjadi kalender tetap kegiatan tahunan provinsi bersama destinasi wisata lainnya yang ada disultra  ,” ujarnya disambut tepuk tangan masyarakat yang memadati lokasi acara.

Selain Wakil Gubernur, turut hadir Bupati Muna Bachrun Labuta dan Wakil Bupati La Ode Asrafil. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan kuat dari pemerintah daerah terhadap potensi budaya dan pariwisata yang dimiliki Desa Liangkabori.

Festival Liangkabori dikenal sebagai ruang ekspresi budaya masyarakat Muna, terutama dalam mempromosikan situs gua purba Liangkabori yang menyimpan lukisan-lukisan prasejarah. Gua ini menjadi ikon desa sekaligus warisan berharga yang perlu terus dirawat dan diperkenalkan secara luas. Dalam festival, berbagai atraksi budaya ditampilkan mulai dari tarian adat, musik tradisional, pameran kerajinan lokal, hingga jelajah situs Sejarah.

Kepala Desa Liangkabori Farlin dalam sambutannya yang disampaikan secara berapi-api menyampaikan harapannya agar festival ini tidak hanya menjadi perayaan budaya semata, namun juga menjadi tonggak kebangkitan ekonomi masyarakat desa. “Dengan adanya festival ini, kami berharap masyarakat Liangkabori bisa semakin sejahtera. Kami ingin membangun desa yang mandiri secara ekonomi, dengan memanfaatkan potensi budaya dan wisata yang kami miliki,” ucapnya penuh semangat.

Ia juga mengajak warga desa untuk turut aktif dalam menyukseskan festival, baik sebagai pelaku seni, pengrajin, pemandu wisata, maupun penyedia layanan pendukung seperti kuliner dan penginapan.

Antusiasme warga pun terasa tinggi. Sejak pagi, lokasi acara telah dipadati oleh masyarakat lokal serta pengunjung dari luar daerah yang ingin menyaksikan langsung pesona budaya Muna di Liangkabori. Produk-produk UMKM desa turut ditampilkan, mulai dari olahan pangan tradisional hingga kerajinan tangan berbahan alam.*(DY)