NewsEkonomiMetroVideo

BI Sultra Luncurkan Pasar Berbasis Digital di Baruga

218
×

BI Sultra Luncurkan Pasar Berbasis Digital di Baruga

Share this article

TERAMEDIA.ID-Kota Kendari. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan Pasar Baruga di Kota Kendari sebagai pasar tradisional pertama yang menerapkan sistem transaksi pembayaran digitalisasi atau non-tunai, baik pembayaran retribusi kios maupun transaksi jual beli.

Kepala perwakilan BI Sultra Bimo Epyanto mengatakan adopsi digitalisasi sangat penting diterapkan di zaman sekarang ini yang serba teknologi, apalagi saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19 dimana setiap aktivitas masyarakat dibatasi.

“Ini merupakan salah satu solusi yang dapat memperlancar kegitan kita di tengah pandemi COVID-19 yang kita belum tahu kapan berakhir. Dengan adanya kebiasaan baru yang membatasi pertemuan fisik program digitalisasi ini bisa mengatasi tantangan tersebut,” kata Bimo saat ditemui usai meresmikan pasar digital Sabtu, 26 Juni 2021.

Bimo menuturkan dengan penerapan digitalisasi  maka masyarakat dapat menerima manfaatnya, dimana ketika datang berbelanja di pasar tidak perlu lagi membawa uang tunai cukup hanya dengan menggunakan dompet digital  maka dapat membayar belanjaan dengan cara scan barcode QRIS yang disediakan oleh pedagang.

Selain itu, dari sisi pelaku usaha atau pedagang,  dengan diadopsinya program  digitalisasi ini menurut Bimo menjadi langkah yang tepat  karena dapat mendorong kemajuan usaha para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  itu sendiri khususnya pedagang di Pasar Baruga. Salah satu keuntungannya  adalah pedagang tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian.

Sementara dari sisi pemerintah, manfaat dari penerapan teknologi digital ini adalah dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih konsisten dan berkesinambungan karena dinilai dapat menekan kebocoran anggaran.

Ia berharap seluruh pedagang di pasar Baruga dapat menerapkan sistem transaksi pembayaran nontunai karena pasar Baruga akan dijadikan percontohan (pilot project) dari 6 pasar di kota Kendari yang akan ditetapkan sebagai pasar digital sehingga kota Kendari bisa sejajar dengan daerah-daerah  lainnya.

Sementara itu Asisten I Setda kota Kendari  Agus Salim mengatakan  ekosistem digital merupakan kondisi yang harus dicapai agar seluruh elemen masyarakat  khususnya para pelaku UMKM dapat berkompetisi dengan memanfaatkan keunggulan teknologi.

“dengan adanya program pasar digital ini kami mengharapkan Pasar Baruga dapat menjadi salah satu contoh pasar digital di Kota Kendari dan dapat diikuti oleh pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Kendari,” ujar Agus.

 

Menurutnya hal itu penting karena dengan adanya perkembangan ekosistem digital akan dapat mendorong masyarakat di Kota Kendari untuk menjadi lebih peduli dengan digital mindset dan dapat terus bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.