NewsMetro

Pujawali di Pura Penataran Agung Jagadhita Kota Kendari Ditutup dengan Upacara Nyurud Ayu dan Mepandes  

187
×

Pujawali di Pura Penataran Agung Jagadhita Kota Kendari Ditutup dengan Upacara Nyurud Ayu dan Mepandes  

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDAR– Umat Hindu di Kota Kendari melaksanakan rangkaian puncak upacara Pujawali di Pura Penataran Agung Jagadhita dengan khidmat dan penuh makna spiritual. Rangkaian acara suci yang telah berlangsung selama beberapa hari ini di ikuti dengan pelaksanaan Upacara Nyurud Ayu, sebuah ritual penting dalam tradisi Hindu sebagai penutup rangkaian piodalan (hari jadi pura).

Nyurud Ayu merupakan simbol permohonan keselamatan dan berkah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta leluhur atas kelancaran seluruh rangkaian upacara. Umat Hindu meyakini bahwa upacara ini menjadi momentum penyucian terakhir sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari dengan penuh kesadaran spiritual.

Yang menarik dalam Pujawali kali ini, turut dilaksanakan upacara Mepandes (potong gigi), sebuah ritual sakral bagi remaja Hindu yang menandai transisi menuju kedewasaan. Upacara ini difasilitasi oleh WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) bersama Banjar Suka Duka Sindu Mertha Kota Kendari. Sebanyak 60 orang Umat Hindu yang berasal dari Kota Kendari dan beberapa wilayah lainnya mengikuti Mepandes dengan didampingi keluarga dan sesepuh adat.

Ketua Panitia Pujawali menyampaikan bahwa seluruh rangkaian acara berjalan lancar berkat semangat gotong royong, kebersamaan umat, serta dukungan dari berbagai komponen masyarakat Hindu di Kota Kendari.

“Pujawali ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk bhakti dan rasa syukur kita atas anugerah-Nya. Kami berharap kegiatan ini memperkuat sraddha dan bhakti umat, sekaligus mempererat tali persaudaraan antarwarga,” ujarnya (11/7/2025).

Dengan dilaksanakannya Upacara Nyurud Ayu dan Mepandes, rangkaian Pujawali di Pura Penataran Agung Jagadhita masih akan berlangsung hingga 12 Juli 2025, diharapkan semangat religius dan kebersamaan yang tercermin dalam upacara ini menjadi cerminan harmonisasi antara budaya, spiritualitas, dan kehidupan sosial umat Hindu di Kota Kendari dan Provinsi Sulawesi Tenggara pada Umumnya.(AN)

 

Editor:NZ