NewsHeadlineMetro

Website Resmi Pemkot Kendari Dihack, Diskominfo Masih Lakukan Upaya Pemulihan

551
×

Website Resmi Pemkot Kendari Dihack, Diskominfo Masih Lakukan Upaya Pemulihan

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kendari, Nismawati, mengambil langkah usai website Kendarikota.go.id dihack.

Langkah itu berupa koordinasi bersama Pusat Data Nasional (PDN) dan pihak IT Diskominfo Kota Kendari.

Website resmi milik Pemerintah Kota (Pemkot) itu dihack sejak Jumat, 1 November 2024 lalu yang menampilkan situs judi online.

Dari hasil penyampaian Pusat Data Nasional (PDN) menyebut, bahwa sistim website resmi Pemkot itu sudah normal.

Sejauh ini kata Nisma, data-data yang berada di website Kendarikota.go.id masih aman, namun untuk mengakses website masih belum dapat dilakukan.

“Kalau data-data sudah diback up, cuma itu fungsinya tidak bisa dibuka, kalau misal kita buka tidak bisa menampilkan website Pemkot Kendari,” ujar Nisma saat Konferensi Pers di Ruang Command Center, Balai Kota Kendari, Jumat (8/11/2024).

Nisma menerangkan, masih melakukan upaya pemulihan sistim yang ada, apabila hingga Senin, 11 November 2024 website belum kembali normal, pihaknya akan meminta bantuan Tim Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

“Paling lambat tanggal 11 November 2024, kalau tidak bisa tertangani kita akan minta bantuan Tim Badan Siber dan Sandi Nasional,” ucapnya.

Terkait terjadinya hack di akun resmi Pemkot, Nisma mengatakan kondisini ini disebut dengan website defacement, dimana ada terdapat percobaan mengubah tampilan dari website.

Olehnya itu, pihaknya masih melakukan penarikan data dari website, agar tidak menimbulkan dampak.

Sementara, Sekretaris CSIRT Kominfo Kota Kendari, sekaligus Kabag Hukum Setda Kota Kendari, Kurniawan Ilyas mengatakan berkaca dari kejadian ini pihaknya akan rutin melaksanakan monitoring sistim.

Sehingga kata Kurniawan, sistim tidak menjadi lemah, kurangnya monitoring itu menurutnya mempermudah pihak tertentu untuk menyusup atau menghack.

“Memang harus dimonitoring setiap hari, karena serangan itu ada banyak jenis dan banyak motif,” pungkasnya.*(NV)