TERAMEDIA.ID, BUTON – Desa Wisata Boneatiro Barat, salah satu desa wisata pesisir yang terdapat di wilayah Kaupaten Buton di kecamatan Kapnotori, dan berhadapan langsung dengan selat Buton.
Boneatiro Barat merupakan wilayah pemerakan dari Desa Boneatiro sebagai desa induk awalnya. Pemekaran terjadi pada tahun 2010 silam.
Boneatiro berasal daridua suku kata dalam Bahasa Wolio. Bone yang artinya pasir dan “iy ntiro” artinya yang ditatap. Sehingga secara harfiah Boneatiro berarti hamparan pasir yang dilihat dari kejauhan. Penduduk Asli Desa Boneatiro Barat merupakan pendatang yang berasal dari kolowa (Kecamatan GU). Mereka berimigrasi sejak tahun 1972 dan hidup secara berpindah-pindah.

Luas Wilayah Desa Wisata Boneatiro Barat sekitar 220 Hektar, dan Hutan Desa 150 Hektar. Di Sebelah utara berbatasan dengna desa Selat Buton, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wakolambe, Sebleha barat berbatasan dengan Desa Mabulugo dan sebelah tiur berbatasan dengan bekas Desa induknya yaitu Boneatiro. Dari sisi populasi Boneatiro Barat memiliki Jumlah penduduk sebanyak 638 jiwa dengan kepala keluarga sebanyak 167.

Pemerintah Kabupaten Buton menetapkan desa beonatiro barat sebagai desa wisata melaluli Surat Keputusan (SK) BUpati Buton nomor 289 tahun 2020.
Kepala Desa Boneatiro barat Ilyas, S.Pi, saat ini pihaknya sedang menguatkan potensi wisata yang di miliki baik atraksi alam maupun tradisi budaya setempat.

” kami memang secara alam sudah punya potensi, misalnya pulau pendek, kemudian kawasan puncak, dilaut juga wisatawan bisa menjalani beberapa atraksi. misalnya mancing, diving, snorkling hingga bermain bersama lumba-lumba ” ucap ilyas.

Sementara itu menurut Ilyas pemerintah provinsi juga sudah memberi dukungan di kawasan puncak, dengan masterplan yang dibuat dan kawsan puncak akan diperkuat menjadi rest area meikmati sunset dilengkapi seumlah gazebu yang nantinya umkm akan dilibatkan.
Desa wisata boneatiro barat juga memiliki potensi kuliner khas lokal dengan bahan perikanan setempat, tradisi budaya yang masih bertalian dengan adat buton juga beberapa masih terselnggara setiap tahunnya di desa ini. (ADV-AN)
Editor:NZ