TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal mengintervensi kurikulum bahasa daerah ke dalam pelajaran sekolah.
Hal itu mengingat masih rendahnya kesadaran anak muda untuk mempelajari kebudayaan lokal, seperti penggunaan bahasa daerah.
Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Sultra, Yusmin mengajak para pelajar atau anak muda untuk mengkampanyekan budaya lokal Sultra yang beraneka ragam.
“Untuk kita hormati, kita hargai dan lestarikan budaya kita. Karena kalau anak- anak ini kita tidak mulai maka akan hilang ini budaya kita, terutama bahasa kita,” ungkapnya, Kamis (27/7/2023).
“Maka saya akan intervensi di kurikulum bahasa, itu sangat penting di setiap wilayah untuk bahasa nya masing-masing,” tambahnya.
Yusmin menyebut, kebanyakan kalangan anak muda sekarang masih gengsi menggunakan bahasa lokal sebagai bahasa sehari-hari.
“coba lihat contoh di jawa sana, walikota solo Gibran diwawancarai pakai bahasa jawa, kenapa kita malu pakai bahasa tolaki, bahasa buton? soal logat itu urusan lain,” katanya.
Yusmin berharap kedepannya bahasa lokal dapat dikembangkan sehingga menumbuhkan persatuan.
Reporter : Novi