NewsPendidikan

Sultra Segera Bahas Rancangan Perda Autisme, DPRD dan Pemprov Sepakat Dorong Pendidikan Inklusif

×

Sultra Segera Bahas Rancangan Perda Autisme, DPRD dan Pemprov Sepakat Dorong Pendidikan Inklusif

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI — Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk membangun dunia yang ramah bagi penyandang autisme kini semakin nyata. Setelah peringatan Hari Peduli Autis 2025 di Mall The Park Kendari, DPRD Provinsi Sultra bersama pemerintah provinsi menyepakati langkah lanjutan berupa inisiatif penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Autisme.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sultra, Andi Muhammad Saenuddin, yang menegaskan bahwa DPRD siap menjadi penggerak utama dalam pembentukan payung hukum tersebut “Tadi kita sudah sepakat, dan dalam waktu secepatnya kita akan mendorong inisiatif DPR untuk menjadikan ini rancangan perda tentang autisme di Sulawesi Tenggara” ujarnya.

“Kita ingin ada satu biro hukum yang konkret, mencakup 17 kabupaten dan kota, serta mendorong pemerintah menyiapkan tenaga terapis profesional melalui dukungan provinsi. Semua harus melibatkan dunia pendidikan dan kesehatan” tambahnya

Langkah ini disebut sebagai bentuk komitmen nyata legislatif dalam memastikan hak-hak penyandang autisme terpenuhi secara berkelanjutan, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga layanan terapi dan sosial.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, menyambut baik inisiatif DPRD. Ia mengakui bahwa saat ini Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di sejumlah wilayah masih kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar.

“Kita akui masih ada kekurangan. Karena itu, tahun anggaran depan kita akan bahas bersama agar dana dari tugas pembantuan maupun APBD murni bisa dialokasikan minimal 10 persen untuk sektor ini” jelas Hugua.

Menurutnya, perhatian terhadap penyandang autis tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi harus diwujudkan dalam kebijakan anggaran dan program yang berkeadilan sosial.

Upaya pembentukan Perda Autisme ini menjadi harapan baru bagi masyarakat Sulawesi Tenggara untuk mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan dukungan terapi yang merata di seluruh daerah. Dengan sinergi antara DPRD, Pemprov, dan masyarakat, Sultra diharapkan menjadi salah satu provinsi pelopor kebijakan ramah autisme di Indonesia Timur.*(MW)

editor:DN