TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Seminggu ini, masyarakat kota Kendari mengeluhkan soal kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram. Tak hanya itu, harga pertabungnya pun melambung tinggi.
Salah seorang warga baruga, Izhar mengeluhkan langkanya tabung gas LPG di kecamatan baruga. Dirinya yang berstatus mahasiswa salah satu kampus di Kendari ini, kewalahan untuk membeli satu tabung gas LPG. Terlebih harga eceran pertabungnya mencapai 80 ribu.
“Mahal sekali gas, dulu 35 ribu, sekarang sudah 80 ribu pertabung. Belum lagi seperti anak kos-kosan, berat sekali dirasa,” ungkpanya, saat diwawancarai awak Teramedia.id, Rabu (25/10/2023).
Sementara salah satu masyarakat yang berjualan ayam geprek depan Kampus IAIN Kendari, Sarman mengeluhkan mahalnua harga pertabungnya. Ia sendiri membeli tabung gas eceran mencapai 80 ribu rupiah.
“Mahal, kita yang usaha jaualan begini terdampak. Tidak dibeli satu sisi kita butuh untuk keseharian dan jaualan,” keluhnya.
“Kalau dari saya selalu pelaku UMKM sangat kesusahan karena tidak mungkin goreng ayam harus bikin lagi api dari kayu, lama dan tidak merata untuk masak nya,” tambahnya.
Menjawab itu, Kadis Perindag Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae, mempertanyakan pihak pertamina soal kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram.
Dirinya sendiri pun merasakan dampak dari kelangkaan tersebut. Alda yang lokasi rumahnya berdekatan dekat depot gas, mengakui soal kelangkaan tabung gas yang terjadi di Kota Kendari.
“Sudah satu Minggu. Depot gas semua kosong, ini perlu kita pertanyakan ke pihak pertamina, distributor, dan depot,” ungkapnya saat diwawancarai awak media di Kantor Wali Kota, Rabu (25/10/223).
Ia menjelaskan, harga pertabung gas LPG 3 Kilogram mencapai 70 sampai 100 ribu. Itu terjadi di kios-kios atau warung pengeceran.
“Harga tinggi di eceran. Sementara depot gas kosong stocknya,” jelasnya.
Olehnya ia membentuk tim untuk menulusuri soal penjualan gas LPG yang mencapai 70 sampai 100 ribu pertabungnya.
“Pagi tadi tim sudah jalan. Langkah kedepan akan kita ketahui setelah ada hasil laporan dari tim penelusuran,” pungkasnya. (ST).