Wagub Hugua: Membumikan Al-Qur’an, Membangun Peradaban yang Beradab dan Berkelanjutan

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, menegaskan pentingnya menjadikan Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan dan hafalan, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang menginspirasi tindakan nyata dalam membangun peradaban manusia yang berakhlak dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan saat membuka Seminar Al-Qur’an dalam rangka STQH Nasional XXVIII Tahun 2025, yang digelar di Hotel Claro Kendari, Jumat (17/10).

Dalam sambutannya, Wagub Hugua menekankan bahwa seminar Al-Qur’an bukan sekadar agenda seremonial STQH, melainkan ruang perenungan dan penguatan nilai-nilai Qurani yang menjadi kompas moral di tengah derasnya arus globalisasi. “Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca dan dihafalkan, melainkan untuk dipahami, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan nyata,” ujarnya.

Ia menyebut, tema seminar “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan” sangat relevan dengan tantangan zaman. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, Al-Qur’an tetap hadir sebagai panduan agar manusia tetap selaras dengan Tuhan, sesama, dan alam. “Nilai rahmatan lil ‘alamin menuntun kita untuk menjaga alam, air, hutan, dan udara — sebagai amanah dari Allah, bukan sekadar sumber daya,” tutur Hugua.

Sebagai tuan rumah STQH Nasional, Sulawesi Tenggara disebutnya sebagai miniatur Indonesia dengan keragaman etnis, bahasa, dan budaya. Keragaman itu, kata Hugua, hanya dapat dirawat melalui nilai-nilai Qurani seperti toleransi, keadilan, dan kasih sayang. Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk terus mendukung kegiatan keagamaan seperti STQH dan pengembangan lembaga pendidikan Al-Qur’an sebagai fondasi pembangunan moral dan spiritual bangsa.

“Negeri yang maju adalah negeri yang rakyatnya dekat dengan Al-Qur’an, cinta ilmu, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” tegasnya. Menutup sambutan, Wagub Hugua resmi membuka Seminar Al-Qur’an STQH Nasional XXVIII dengan harapan kegiatan ini menjadi ladang amal, melahirkan pemikiran yang mencerahkan, serta memperkuat syiar Al-Qur’an di bumi Indonesia.*(NF)

editor:DN