TERAMEDIA.ID.KOLAKA.UTARA – Nasib naas menimpa Resky Malik yang merupakan salah seorang santri Pondok Pesantren Al-Islam Meto, Desa Mattirobulu, Kecamatan Tiwu, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Bocah berusia 12 tahun ini, meringis kesakitan usai menderita luka bakar di beberapa bagian tubuhnya diduga imbas disiram pertalite dan dibakar oleh seniornya, Jumat (12/04/2025).
Saat ditemui di Rumah Sakit Djafar Harun, pihak keluarga korban belum berkenan untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut. Namun, dari pantauan di Lapangan, Korban sedang dalam perawatan di Ruang Cempaka RSUD Djafar Harun Kolaka Utara.
Sementara itu, pihak ponpes memberikan keterangan melalui pimpinannya saat ditemui langsung di Ruangannya pada Sabtu (12/04/2025). Drs. Syamsuddin Ribi selaku pimpinan mengatakan bahwa beberapa pelaku dan korban merupakan teman yang sedang bermain di luar area pondok, saat santri lainnya sedang melakukan kegiatan bersih-bersih.
“Jadi menurut informasi yang kami tau, bahwa anak-anak ini memang dalam kondisi bermain di dekat sungai belakang kampus kurang lebih 100 meter dari belakang asrama putra, dan perlu diketahui bahwa keberadaannya santri disitu bagian dari pelanggaran karena meninggalkan kampus (ponpes) tanpa seizin pembina, sementara teman-temannya lagi gerakan-gerakan kebersihan di lingkungan asrama, lalu terjadilah peristiwa itu,” ungkapnya.
Syamsuddin menambahkan, saat ia dan para pembina sedang melakukan pengawasan kegiatan pembersihan, datanglah korban datang dalam keadaan menangis.
“Saat kami mengawas kegiatan pembersihan, tiba-tiba korban datang dalam keadaan sehat dan bugar meskipun dalam keadaan menangis. Lalu saya tanya, kenapa menangis? Katanya terbakar ustadz (jawabnya). Kenapa bisa terbakar? Lalu korban menjawab saat main bakar-bakar tiba-tiba apinya lompat,” jelasnya.
Sesaat setelah datangnya korban, pihak Ponpes langsung berinisiatif mengantar korban ke Puskesmas untuk dirawat.
Pihak pondok pesantren juga membantah adanya kasus bullying dalam peristiwa tersebut.
“Kalau persoalan bully, itu tidak ada. Sepengetahuan saya, dengan introgasi dengan teman-temannya,” jelasnya.
Sampai saat ini, pihak keluarga dan korban belum bersedia untuk memberikan keterangan terkait peristiwa ini. *(AF)
Editor:NZ