TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Permintaan air bersih di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) selama musim kemarau ini meningkat.
Hal ini membuat pemilik usaha air bersih kebanjiran orderan. Hingga meningkatkan omzet mereka.
Salah satu pemilik usaha air bersih di Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Feby (32) mengatakan kini omzetnya meningkat sebanyak 70 persen, dibandingkan dengan sebelumnya.
Bisnis yang ia jalankan sejak 2013 lalu itu mampu menembus Rp500 ribu perharinya. Padahal jika hari biasanya hanya menembus di Rp100- Rp200 ribu.
Kini, permintaan air bersih di masyarakat mampu mencapai 150 tandon dalam perharinya.
Ia mengatakan, air bersih tersebut ia ambil dari sumur bor miliknya.
“Satu hari itu bisa mencapai 150 tandan di musim kemaru ini,”ujarnya saat ditemui, Senin (30/10/23).
Tidak hanya menerima orderan air bersih di wilayah tempat usahanya saja, ia juga menerima lintas Kecamatan.
“Macam-macam tergantung dari permintaannya pelanggan, ada yang dari THR, Lepo-lepo dan yang paling jauh Baruga,”ungkapnya.
Kisaran harga air bersih per tandonnya yang ia jual yakni seharga Rp 60 ribu. Dimana sebelumnya hanya Rp50 ribu.
Ia menuturkan, kenaikan omzet air tersebut bukan tanpa sebab, melainkan saat ini beberapa wilayah sedang kesulitan air bersih, sehingga alternatif masyarakat harus membeli air bersih ditempatnya.
“Kalau dimusim hujan pengantarannya cukup sepih kadang kalau sehari itu cuman dapat 30 tandon,”pungkasnya.*(NV).