News

Hari Peduli Autis 2025, Sultra Rancang Kebijakan Pendidikan yang Lebih Ramah

×

Hari Peduli Autis 2025, Sultra Rancang Kebijakan Pendidikan yang Lebih Ramah

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berkomitmen memperkuat kebijakan pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya penyandang autisme. Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan Talk Show Hari Peduli Autis 2025 yang digelar di Mall The Park Kendari dengan tema “Bersama Membangun Dunia yang Ramah untuk Semua”

Acara tersebut menghadirkan Prof. Endang Retno Surjaningrum dari Universitas Airlangga sebagai pakar narasumber, serta dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Ir. Hugua, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sultra, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Aris Badara.

Dalam kesempatan itu, Ir. Hugua menyoroti pentingnya pemahaman yang lebih luas tentang autisme dan bagaimana pemerintah perlu hadir dengan kebijakan yang benar-benar berpihak pada mereka.

“Kita semua terhenyu melihat kondisi autis di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. Dengan terapi yang tepat, mereka bisa berkembang bahkan berprestasi. Mereka punya fokus luar biasa yang tidak dimiliki oleh orang normal biasa” ujar Hugua.

Menurutnya, pemerintah daerah akan memperkuat kebijakan yang tidak hanya menyentuh aspek pendidikan, tetapi juga membuka peluang kerja yang layak bagi penyandang autis.

“Kita harus pastikan fasilitas, sarana, dan guru-guru terapi tersedia bukan hanya di provinsi, tapi juga di kabupaten dan kota. Setelah mereka dilatih, mereka juga perlu wadah untuk menyalurkan kreativitas di dunia kerja yang terhormat” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Aris Badara, menyatakan bahwa hasil kegiatan tersebut akan menjadi dasar penyusunan program pendidikan yang lebih inklusif di tahun 2026.

“Ke depan kami akan memberikan ruang interaksi dan berekspresi bagi anak-anak penyandang autis. Talk show ini menjadi rekomendasi penting dalam merancang kegiatan yang benar-benar berpihak kepada mereka” ungkap Aris Badara.

Kegiatan Hari Peduli Autis 2025 ini menjadi momentum refleksi bersama agar masyarakat lebih memahami bahwa autisme bukan keterbatasan, melainkan keunikan yang perlu difasilitasi. Pemerintah provinsi pun menegaskan komitmennya untuk membangun lingkungan belajar yang ramah, empatik, dan inklusif bagi semua anak tanpa terkecuali.*(MW)

editor:DN