HeadlineFilmNasionalNews

Dua Perwakilan Sultra Raih Juara Nasional di Ajang Kompetisi Film Islami 2025

×

Dua Perwakilan Sultra Raih Juara Nasional di Ajang Kompetisi Film Islami 2025

Share this article
TERAMEDIA.ID,JAKARTA — Dua utusan asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mengharumkan nama daerah di tingkat nasional setelah meraih juara pada Kompetisi Film Islami (KFI) Nasional Tahun 2025.
Pengumuman pemenang disampaikan dalam acara Puncak Penganugerahan KFI Nasional 2025 yang berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).
Acara penganugerahan dihadiri oleh berbagai perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) dari seluruh Indonesia, termasuk Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sultra, yang diwakili oleh Kabid Penaiszawa H. Jamaludin, serta para peserta dan pemenang lomba dari berbagai daerah.
Dua kemenangan membanggakan tersebut diraih oleh Seribu Benteng Production, komunitas film asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang dipimpin oleh Andhy Lopes. Tim ini sukses mendominasi dua kategori utama, yakni:
•Juara 1 Kategori Film Fiksi melalui karya berjudul “Cahaya Untuk Nur”. Film ini dinilai memiliki narasi yang menyentuh, serta memuat pesan moral Islami yang kuat dan relevan dengan kehidupan masyarakat modern.
•Juara 2 Kategori Film Dokumenter dengan judul “Pekandeana Ana-Ana Maelu”, yang mengangkat tema sosial-keagamaan dan menggambarkan kearifan lokal masyarakat Sultra.
Menanggapi prestasi tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Muhamad Saleh, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas capaian dua utusan Sultra yang berhasil meraih prestasi gemilang di ajang bergengsi tersebut.
“Selamat kepada dua utusan Sultra yang meraih juara pada Kompetisi Film Pendek Islami Nasional. Semoga ini menjadi motivasi bagi yang lain untuk terus mengembangkan diri dan ide dalam menghasilkan karya-karya yang lebih bermutu,” ujar Saleh, Rabu (12/11/2025).
Lebih lanjut, Kakanwil menegaskan bahwa Kompetisi Film Islami (KFI) merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong generasi muda untuk menyampaikan pesan-pesan religius, kebangsaan, dan moderasi beragama melalui media sosial dan karya kreatif.
“Generasi milenial hari ini lebih banyak beraktivitas di media sosial ketimbang di media lain. Kita sangat berharap melalui KFI, semangat dan gairah dalam menyiarkan ajaran agama serta memperkokoh nasionalisme dan komitmen kebangsaan akan semakin meningkat,” jelasnya.
Menurut Saleh, ajang ini juga mampu meningkatkan gairah dakwah masyarakat melalui seni dan budaya, yang memiliki peran strategis dalam mengembangkan syiar Islam sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air.
“KFI mampu meningkatkan gairah dakwah masyarakat. Ini ajang yang sangat positif dan efektif dalam menumbuhkan kecintaan kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Diketahui, Kompetisi Film Islami Nasional merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama RI untuk memperkuat ekosistem dakwah kreatif. Pada tahun 2025, sebanyak 83 karya dari 34 provinsi dikirimkan oleh peserta, dengan 71 karya berhasil lolos tahap kurasi nasional. Dari jumlah tersebut, terdiri atas 55 film dokumenter, 13 film fiksi, dan 3 film animasi.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, dua karya dari Sultra berhasil masuk sebagai nominator dari total tujuh nominasi nasional di seluruh kategori. Dewan juri menilai bukan hanya dari sisi teknis sinematografi, tetapi juga dari kekuatan ide, pesan moral, dan nilai kemanusiaan yang diangkat.*(AO)