TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Memasuki peralihan musim hujan ke musim kemarau, masyarakat diimbau tetap waspada dan jangan abai terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Elfi mengatakan penerapan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur penting dilakukan, sekaligus diimbangi dengan pola hidup sehat.
“Kalau satu orang mampu menjaga imunitas tubuhnya kita bisa sama-sama memerangi yang namanya DBD yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti,” ungkap Elfi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/7/2024).
Elfi menjelaskan, gejala awal DBD dapat diketahui apa bila masyarakat mengalami ciri-ciri demam yang tak kunjung turun selama lima hari, sakit kepala yang tak terkendali, bintik-bintik merah hingga kelelahan.
Sebaiknya kata Elfi, jika terdapat ciri-ciri tersebut, masyarakat segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Terlebih, saat ini fasilitas kesehatan seperti Puskesmas di Kota Kendari telah memiliki alat pendeteksi dini DBD.
“Nanti diambil darahnya, kemudian dites cepat dan tingkat keakurasiannya tinggi yaitu 90 persen, tetapi tetap juga mengambil hasil dari laboratorium jika sudah terkonfirmasi,” jelasnya.
Dinkes Kota Kendari akan menindak lanjut apabila terdapat laporan masyarakat terkait kasus DBD, kemudian dinilai kembali untuk selanjutnya layak dilakukan fogging guna membasmi nyamuk dewasa. *(NV)
editor:DN