PariwisataMetroNews

Destinasi, Ekraf dan Event Jadi Fokus Utama Disparekraf Kendari Pada Triwulan 1 tahun 2025

273
×

Destinasi, Ekraf dan Event Jadi Fokus Utama Disparekraf Kendari Pada Triwulan 1 tahun 2025

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Untuk memaksimalkan pergerakan sektor kepariwisataan di Kota Kendari, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Kendari terus melakukan berbagai upaya strategis melalui penguatan program kerja yang relevan dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat serta pelaku industri pariwisata. Sejalan dengan tugas pokok dan fungsinya, Disparekraf menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi tulang punggung pembangunan daerah berbasis potensi lokal.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparekraf Kota Kendari, Hj. Sasriati, menjelaskan bahwa pihaknya terus bergerak cepat dan tepat dalam mengoptimalkan kinerja sumber daya yang dimiliki. Fokus utama saat ini adalah pelaksanaan program prioritas yang berdampak nyata dan terukur, sehingga mampu mendorong peningkatan nilai tambah pada sektor pariwisata serta memperluas manfaat ekonomi di tengah masyarakat.

“Di Triwulan I tahun 2025 ini, kami mengangkat tiga topik program utama yang kami nilai paling relevan dan mendesak untuk dijalankan. Ketiga program ini menyasar tiga aspek penting dalam dunia kepariwisataan, yaitu Pengembangan Destinasi, Ekonomi Kreatif, dan Event,” ujar Sasriati pada tanggal 19 Mei 2025.

Pengembangan Destinasi: Menjaga Daya Tarik Wisata

Program pertama adalah Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata, yang diwujudkan melalui kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana di sejumlah objek wisata unggulan, seperti Pantai Nambo. Dalam program ini, dilakukan pembersihan rutin, perawatan fasilitas umum, serta peningkatan infrastruktur penunjang kenyamanan dan keamanan pengunjung. Pantai Nambo sendiri merupakan ikon wisata kebanggaan Kota Kendari, yang dikenal luas oleh masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Oleh karena itu, pengelolaannya tidak hanya harus berkelanjutan, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan wisatawan.

Disparekraf juga mulai merambah pengembangan destinasi alternatif lainnya, termasuk kawasan mangrove, kampung budaya, dan lokasi-lokasi yang memiliki nilai sejarah. Melalui pendekatan terpadu, program ini bertujuan tidak hanya meningkatkan kunjungan, tetapi juga menciptakan pengalaman wisata yang lebih edukatif, ramah lingkungan, dan memberdayakan warga sekitar.

Ekonomi Kreatif: Menghidupkan Potensi Lokal

Program kedua adalah Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaku Ekonomi Kreatif. Kota Kendari memiliki banyak potensi ekonomi kreatif yang tersebar di berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan tangan, seni pertunjukan, hingga fesyen berbasis budaya lokal. Program ini dirancang untuk mendata, mengidentifikasi kebutuhan, dan memberikan dukungan kepada pelaku usaha kreatif agar mereka mampu bertahan dan bersaing, terutama di era digital dan pasca-pandemi.

Langkah ini dilakukan tidak hanya untuk memperkuat ekosistem kreatif, tetapi juga mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga diberi pelatihan dalam pengemasan produk, pemasaran digital, serta akses pembiayaan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan.

“Potensi ekonomi kreatif sangat besar, tapi perlu sentuhan yang tepat. Dengan monitoring yang intensif, kita bisa tahu apa yang mereka butuhkan, dan ke mana arah pengembangannya,” jelas Sasriati.

Event dan Promosi: Memperkuat Identitas dan Daya Tarik Daerah

Program ketiga adalah Pemasaran Pariwisata, yang dijalankan melalui penyelenggaraan berbagai event budaya dan promosi wisata. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tenggara ke-61 yang digelar di Kabupaten Kolaka beberapa waktu lalu, Disparekraf Kota Kendari mengirimkan kontingen untuk berpartisipasi dalam berbagai ajang, mulai dari karnaval budaya, lomba tari tradisional, musik dua warna, hingga pameran produk kreatif khas Kota Kendari.

Partisipasi ini bukan hanya untuk meramaikan perayaan, tetapi juga sebagai bentuk nyata dalam pelestarian budaya serta promosi potensi wisata Kendari ke panggung regional. Produk-produk unggulan dari UMKM lokal, seperti olahan makanan laut, kain tenun, dan aksesoris khas, diperkenalkan kepada publik yang lebih luas.

Selain itu, event lokal juga terus digalakkan, termasuk festival kuliner, lomba fotografi destinasi, hingga pertunjukan seni rakyat. Semua kegiatan ini dirancang untuk melibatkan masyarakat secara langsung, menciptakan ruang ekspresi budaya, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Menuju Pariwisata yang Berkelanjutan dan Inklusif

Ketiga program tersebut merupakan bentuk konkret dari keseriusan Pemkot Kendari dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Sasriati menegaskan bahwa strategi yang diambil tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata, tetapi juga mengedepankan prinsip kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku utama.

“Dengan menjalankan ketiga program ini secara konsisten dan terukur, kami berharap ada dampak signifikan terhadap perkembangan kepariwisataan di Kota Kendari. Kami ingin menjadikan Kendari sebagai kota tujuan wisata yang tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga kuat dari segi budaya dan ekonomi kreatifnya,” ungkapnya.

Ke depan, Disparekraf Kota Kendari juga akan terus berinovasi dan memperluas kolaborasi lintas sektor guna memperkuat pondasi pariwisata yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman. Kerja sama dengan akademisi, komunitas kreatif, pelaku industri, serta sektor swasta akan diperkuat untuk menciptakan solusi inovatif berbasis kebutuhan lokal.

Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas, mengurangi pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Dengan semangat kerja sama dan komitmen yang kuat, Kota Kendari optimistis dapat menjelma sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan timur Indonesia—yang tidak hanya menarik untuk dikunjungi, tetapi juga layak untuk dibanggakan. (ADV-AN)

Editor:NZ