TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Untuk memaksimalkan pergerakan sektor kepariwisataan di Kota Kendari, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Kendari terus melakukan berbagai upaya strategis melalui penguatan program kerja yang relevan dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat serta pelaku industri pariwisata. Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki, Disparekraf Kota Kendari menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi tulang punggung pembangunan daerah berbasis potensi lokal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari, Hj. Sasriati, menjelaskan bahwa pihaknya terus bergerak cepat dan tepat untuk mengoptimalkan kinerja sumber daya yang dimiliki. Fokus utama saat ini adalah pelaksanaan program prioritas yang berdampak nyata dan terukur bagi pengembangan kepariwisataan di Kota Kendari.
“Di Triwulan I tahun 2025 ini, kami mengangkat tiga topik program utama yang kami nilai paling relevan dan mendesak untuk dijalankan. Ketiga program ini menyasar tiga aspek penting dalam dunia kepariwisataan, yaitu Pengembangan Destinasi, Ekonomi Kreatif, dan Event,” ujar Sasriati pada tanggal 19 Mei 2025.
Program pertama adalah Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata, yang salah satunya diwujudkan melalui kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pada objek-objek wisata unggulan, seperti Pantai Nambo. Upaya ini mencakup kegiatan pembersihan, perawatan fasilitas umum, serta peningkatan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan. Pantai Nambo sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah, sehingga pengelolaannya harus terus ditingkatkan.
Program kedua adalah Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaku Ekonomi Kreatif. Melalui program ini, Disparekraf Kendari berupaya membangun ekosistem ekonomi kreatif yang sehat dan berdaya saing, dengan mendata, mengawasi, serta memberikan masukan kepada pelaku usaha kreatif di Kota Kendari. Tujuannya adalah agar potensi lokal yang dimiliki dapat dimaksimalkan dan memberi kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah.
Program ketiga adalah Pemasaran Pariwisata, yang dilaksanakan melalui kegiatan event budaya dan promosi wisata. Dalam rangka memeriahkan HUT Sulawesi Tenggara ke-61 di Kabupaten Kolaka beberapa waktu lalu, Disparekraf Kota Kendari mengirimkan kontingen untuk mengikuti karnaval budaya, lomba tari tradisional, lomba musik dua warna, serta pameran produk ekonomi kreatif. Partisipasi ini tidak hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian dan penguatan identitas budaya daerah.
Ketiga program ini merupakan bentuk konkret dari upaya Pemkot Kendari melalui Disparekraf untuk memajukan sektor pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif. Sasriati menegaskan bahwa strategi yang diambil saat ini berfokus pada pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara optimal, dengan tetap membuka ruang partisipasi masyarakat dan pelaku industri untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
“Dengan menjalankan ketiga program ini secara konsisten dan terukur, kami berharap ada dampak signifikan terhadap perkembangan kepariwisataan di Kota Kendari. Kami ingin menjadikan Kendari sebagai kota tujuan wisata yang tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga kuat dari segi budaya dan ekonomi kreatifnya,” pungkasnya.
Ke depan, Disparekraf Kota Kendari juga akan terus berinovasi dan memperluas kolaborasi lintas sektor guna memperkuat pondasi pariwisata yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman. Harapannya, upaya ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, membuka lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.(ADV-AN)
Editor:NZ