NewsDaerahKesehatan

Tren HIV Meningkat di Kolaka Utara, 3 Pasien Meninggal Dunia Tahun Ini

×

Tren HIV Meningkat di Kolaka Utara, 3 Pasien Meninggal Dunia Tahun Ini

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOLAKA UTARA — Jumlah kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kolaka Utara hingga November 2025 tercatat mencapai 18 orang. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kolaka Utara, Husna Dimiati, mengungkapkan, pola penularan didominasi oleh hubungan seksual berisiko, termasuk perilaku seks menyimpang tanpa penggunaan alat pelindung.

“Tren peningkatan ini banyak disebabkan oleh hubungan seksual tidak aman, baik di luar pernikahan maupun karena perilaku menyimpang. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri masih sangat rendah,” ujar Husna saat ditemui, Senin (4/11/2025).

Menurutnya, sebagian kasus juga ditemukan dalam hubungan suami istri, di mana salah satu pasangan sudah terinfeksi tanpa disadari. Kondisi ini menunjukkan bahwa penularan tidak hanya terjadi di kelompok tertentu, tetapi juga dalam lingkungan rumah tangga.

“Ada pasangan sah yang salah satunya ternyata sudah membawa virus. Karena tidak menggunakan alat pelindung, akhirnya menularkan ke pasangannya,” jelasnya.

Dari total kasus tahun ini, tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Wilayah Lasusua, Ranteangin, dan Lapai menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi di Kolaka Utara.

Husna menggambarkan situasi HIV-AIDS di Kolut sebagai fenomena gunung es, tampak kecil di permukaan, tetapi sebenarnya masih banyak kasus yang belum terdeteksi.

“Banyak masyarakat masih menganggap HIV sebagai hal tabu, padahal pemeriksaan dini sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga,” ujarnya.

Untuk menekan angka penularan, Dinas Kesehatan terus mengintensifkan program skrining HIV bagi masyarakat, terutama bagi penderita TBC yang berisiko tinggi. Tahun depan, pihaknya berencana menggelar pemeriksaan massal di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan wilayah kerja puskesmas.

“Kami berkomitmen memutus rantai penularan. Insya Allah pada 2026, program deteksi dini akan kami perluas,” tegasnya.

Dinkes Kolaka Utara mengimbau masyarakat untuk menjauhi hubungan seksual berisiko dan menjaga kesetiaan terhadap pasangan. Bila mengalami gejala seperti demam berkepanjangan, sariawan tak kunjung sembuh, atau penurunan berat badan tanpa sebab, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.

“HIV bukan aib. Ini penyakit yang bisa dikendalikan jika diketahui sejak dini,” tutup Husna.*(AF)

editor:DN