NewsMetroPendidikan

Wamen Dikdasmen Ajak Mahasiswa UHO Hadapi Era AI dengan Nurani dan Kritis

×

Wamen Dikdasmen Ajak Mahasiswa UHO Hadapi Era AI dengan Nurani dan Kritis

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Suasana Auditorium Universitas Halu Oleo (UHO) tampak berbeda pada Jumat (17/10/2025) pagi. Ratusan mahasiswa memenuhi ruangan, menyimak dengan antusias kedatangan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A, yang hadir untuk memberikan kuliah umum.

Dalam kesempatan itu, Dr. Fajar mengangkat tema yang sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa masa kini – tentang tantangan hidup di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Ia mengajak para mahasiswa untuk tidak takut menghadapi perubahan, tetapi justru menjadikannya peluang untuk tumbuh dan beradaptasi.

“Mahasiswa harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi tanpa kehilangan jati diri sebagai manusia yang beretika dan bernurani,” ujarnya membuka pembahasan.

Dr. Fajar kemudian menuturkan tiga bekal utama yang perlu dimiliki mahasiswa agar mampu bersaing dan bertahan di tengah derasnya arus kemajuan teknologi.

Pertama, ia menekankan pentingnya pergaulan yang positif. “Lingkungan yang baik akan membawa kita ke arah yang benar. Aktiflah dalam organisasi atau kegiatan kemahasiswaan, tapi jangan lupakan tanggung jawab akademik di kampus,” pesannya.

Kedua, ia menyoroti pentingnya nalar berpikir kritis. Di tengah dunia yang semakin kompleks, kata Dr. Fajar, kemampuan berpikir kritis menjadi bekal penting untuk memilah informasi dan mengambil keputusan dengan bijak.

Dan yang ketiga, adalah nurani dan kesadaran diri. “AI bisa lebih cepat dan pintar dalam menganalisis, tapi hanya manusia yang memiliki nurani. Nilai-nilai moral dan kesadaran diri inilah yang membedakan kita dari mesin,” jelasnya dengan nada tegas namun hangat.

Menutup kuliah umumnya, Dr. Fajar juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto agar kampus tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga melahirkan generasi muda yang adaptif, kritis, dan berintegritas – generasi yang mampu membawa bangsa ini melangkah lebih maju di tengah perubahan zaman.

Antusiasme para mahasiswa terlihat dari awal hingga akhir acara. Setiap kalimat yang disampaikan Wamen seakan menjadi pengingat bahwa di balik kecanggihan teknologi, manusia tetaplah pusat peradaban selama ia berpikir dan berbuat dengan nurani.*(MB)

editor:DN