NewsHeadlineHukum & KriminalPariwisata

Warga Resah Pemboman di Pulau Labengki, Begini Tanggapan BKSDA Sultra

2390
×

Warga Resah Pemboman di Pulau Labengki, Begini Tanggapan BKSDA Sultra

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI – Pulau Labengki selain menjadi kawasan wisata bahari yang cukup membanggakan untuk Kabupaten Konawe Utara dan Sulawesi Tenggara, sekaligus menjadi kawasan Taman Wisata Alam Laut teluk Lasolo di bawah naungan Badan Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tenggara (sultra).

Baru saja Desa Wisata Labngki juga di nobatkan sbeagai 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 dari 6.016 desa yang berkompetisi seluruh indonesia dan langsung dikunjungi menteri pariwisata pada oktober lalu. Namun sangat disayangkan, kawasan yang bisa dikatakan menjadi salah satu tujuan wisata bertaraf internasional ini justru masik terancam oleh tekanan manusia.

Dari informasi yang diterima redaksi teramedia.id, sehari sebelum berita ini dimuat masih terdengar oleh warga aksi pemboman ikan yang justru berada di sekitaran area wisata inti yang cukup banyak dijadikan spot wisata bahkan penyelaman bagi wisatawan.

Atas kondisi ini Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie, SP., M.Si angkat bicara, dan membenarkan informasi masih terjadinya pemboman di dlaam kawasan perairan labengki.

” Oh iya ini sdh di tindaklanjuti akan ada tim kesana, mereka akan koordinasi juga dengan pihak terkait seperti lanal dan airud serta aparat desa setempat ” ucap Sakrinato dalam pesan singkatnya.

Menurut sakrianto untuk tugas penjagaan sudah diatur oleh kepala SKW setempat. Terlepas dari kejadian tersebut BKSDA mengharapkan dukungan dari semua pihak terkait kawasan labengki . ” Labengki merupakan kawasan yang perlu sama-sama kita jaga kelestariannya karena terdapat potensi keanekaragaman hayati yang penting dan menjadi destinasi wisata unggulan sulawesi tenggara. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa-desa penyangga kawasan seperti desa labengki telah kita laksanakan juga, sehingga sangat di sayangkan jika ada oknum masyarakat desa ataupun di luar desa labengki yg masih mencari penghasilan (ikan) dengan cara-cara yang merusak kawasan” lanjut Sakrianto.

Sementara itu Prihanto selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah II, yang membawahi langsung kawsan Taman Wisata Alam Teluk lasolo atau perairan Labengki menegaskan, pihaknya sudah mengantongi informasi awal terkait oknum yang masih melakukan tindakan terlarang di perairan labengki.

” ini kami lagi susun tim patroli. Dan ini menjadi atensi bagi kami untuk menangkap para pelaku. Apalagi di duga ada informasi pelaku juga ada di masyarakat sekitar labengki ” jawab Prihanto melalui pesan singkatnya.

Menurut Prihanto Dengan jumlah 3 orang petugas di TWA Teluk Lasolo tentunya pihaknya sudah berusaha maksimal dalam pengamanan kawasan, namun namanya penjahat tentu mengambil kelengahan petugas, jadi dimungkinkan saat petugas sedang keluar wilayah mereka masuk.

” Kalau di Labengki sendiri ada petugas kami orang sana yang standby, dan kami sudah dapat laporan itu.I ni kami lagi susun tim patroli. Dan ini menjadi atensi bagi kami untuk menangkap para pelaku” tutup Prihanto.

Atas kejadian ini, tentu mau tidak mau semua pihak yang memiliki kewenangan khususnya atas nama negara dan undang-undang harus lebih agresif lagi dalam pengawasan kawasan. Karena jika hal seperti ini masih terus terjadi, mau tidak mau akan berdampak buruk bagi lingkungan dan otomatis akan membuat citra pariwisata di pulau labengki rusak. (AN)

 

Editor:NZ