TERAMEDIA.ID, KONAWE – Salah satu Kelompok Penggiat Lingkungan dan Pariwisata yang ada di Konawe yaitu Tim Konservasi Kima Toli-Toli Labengki, mengajukan surat protes resmi kepada Bupati Konawe H. Yusran Akbar, S.T.
Surat Protes yang dibuat sejak tanggal 13 April tersebut mengungkapkan bahwa Serangkaian dengan beredarnya berita di Media Onine dan Media Sosial tentang Dukungan Bupati Konawe terhadap Rencana Pembangunan Pelabuhan Khusus ORE NIKEL di Kecamatan Soropia, dimana rencana ini telah Bapak sampaikan pada Pembukaan Musrembang Kabupaten di Hotel Nugraha, Kamis, 10 April 2025, kami sebagai penggiat lingkungan sekaligus Pendiri dan Ketua Tim Konservasi Kima Tolitoli Labengki Sultra, menyampaikan Surat Protes Ketidak Setujuan atas rencana tersebut.
Habib NAdjar Buduha selaku Ketua Konservasi Kima Toli-Toli labengki menegaskan bahwa jika rencana program tersebut terjadi, maka dipastikan kawasan alam pesisir soropia akan makin terancam keberlangsungannya.

“bukan hanya pada saat proses bongkar-muat, kapal-kapal yang berlabuh dan berlalu lalang pasti akan menghancurkan kawasan terumbu karang yang menjadi sumber perkembangbiakan aneka jenis ikan. Pengaruh suara mesin kapal berakibat stres pada ikan, belum lagi dampak lainnya seperti tumpahan muatan ORE NIKEL, pembuangan oli dan sampah dari berbagai jenis kapal.” pungkasnya saat dihubungi (15/4/2025)
Lanjut Habib, Kawasan Kecamatan Lalonggasumeeto dan Kecamatan Soropia adalah kawasan perikanan dimana menjadi tumpuan dan sumber hidup utama ribuan masyarakat. Di Soropia, sejak puluhan tahun lalu, adalah pusat usaha Sero, utamanya untuk jenis Ikan Tenggiri. Sero-Sero ini masih bertahan hingga saat ini, mulau dari Desa Tolitoli hingga Desa Toronipa. Itu berarti, masyarakat dikawasan ini memiliki kehidupan ekonomi dari ekosistim laut dan sosial yang stabil.
“Sejak bulan Oktober thn 2009, atas inisiatif kami untuk mendukung keselamatan ekosistim laut demi keberlanjutan kehidupan ekonomi masyarakat nelayan di kawasan ini, kami mendirikan Konservasi Taman Laut Kima Tolitoli, dengan biaya sendiri hingga saat ini, dimana telah dikukuhkan oleh Perda RTRW Provinsi Sultra, no. 9 thn 2018. Kawasan Konservasi Laut ini meliputi 5 desa dan 2 kecamatan: Desa Nii Tanasa, Desa Tolitoli dan Desa Wawobungi di Kec. Lalonggasumeeto serta Desa Waworaha dan Desa Soropia di Kec, Soropia.”
Seiring dengan peran nyata Tim Konservasi Kima Tolitoli yang telah Go Internasional, maka secara perlahan geliat Pariwisata terus berkembang. Hingga saat ini, berapa banyak Villa, Spot Atraksi Wisata termasuk usaha pemancingan alam yang dikelola oleh masyarakat telah berkembang. Ratusan wisatawan lokal, nasional dan internasional berkunjung dikawasan inisetiap bulannya.
Habib dan Kawan-kawan menyarankan, kawasan Kec. Lalonggasumeeto – Soropia dipacu oleh Pemda Konawe untuk menjadi Daerah Tujuan Wisata andalan di Sultra, dimana segmen ini tidak mendapat perhatian para Bupati Konawe sebelumnya, padahal semua potensi ini adalah potensi nyata dan telah terbukti memberikan dampak ekonomi dan sosial yang besar. Seharusnya, semua investasi untuk kepentingan perindustrian masuk ke Kawasan Industri Konawe di Kec. Sampara, bukan malah merambah kawasan lain yang sangat nyata akan menghancurkan tatanan kehidupan yang telah terbentuk. (AN)
Editor:NZ