NewsPariwisata

Sejumlah Pemerhati Laut, Akademisi dan Jurnalis Penelitian COT di Perairan Konut

918
×

Sejumlah Pemerhati Laut, Akademisi dan Jurnalis Penelitian COT di Perairan Konut

Share this article

TERAMEDIA.ID, Konawe Utara – Sejumlah Pemerhati Kelautan, Akademisi dan Jurnalis melakukan penelitian terkait Penanganan dan Monitoring Penyebaran Bintang Laut Mahkota Duri (COTS) di Wilayah Terumbu Karang Laut Sulawesi Tenggara, (23 Juni 2021).

Menurut Habib Nadjar Buduha selaku Penanggung Jawab Praktek Lapangan dalam kegiatan ini, agar ada standar pengetahuan cara menangani mahakota duri.

” Tim diharapkan dapat memantau sejak dini sebelum mahkota duri menyerang kawasan terumbu karang “, ujar habib.

Lembaga non-pemerintah Naturevolution Indonesia (NEI) bekerjasama dengan Toli-Toli Giant Clam Conservation (TGCC) dan Lembaga Penelitian Prancis, Institute of Research for Development (IRD) di
Indonesia pada pertengah tahun 2021 merintis program kerjasama dalam bidang konservasi wilayah laut di Sulawesi Tenggara. Hal ini ditujukan sebagai salah satu upaya dalam mendukung kerja-kerja
pemerintah dalam menjaga wilayah laut di Indonesia dengan berbagai keragaman di dalamnya.

Dari hasil survey yang pernah di lakukan pada tahun 2018, tim Naturevolution dan Team Spearo Kendari menemukan cukup banyak Bintang Laut Mahkota Duri (Acanthaster plancii) di wilayah perairan Labengki dan Sombori.

Mengingat bahwa spesies ini pada jumlah tertentu dapat berubah menjadi wabah yang mengancam keberadaan terumbu karang, sehingga pelatihan terkait penanganan dan pemantauan keberadaan Bintang Laut Mahkota Duri dirasa perlu untuk dilakukan.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari sejak 23 hingga 25 juni 2021, diperairan labengki dan sombori. Pemantauan dilakukan di kedalaman air berbeda sesuai kebutuhan penelitian. Kegiatan melibatkan berbagai unsur dari pemerhati lingkungan laut, akademisi hingga jurnalis yang semuanya telah memiliki Lisensi Penyelaman dan melalui syarat protokol kesehatan yang diterapkan mulai awal kegiatan hingga selesai, kegiatan juga melarang seluruh tim membawa sampah plastik dan mempersiapkan alat minum masing-masing guna menjaga kelestarian laut dilokasi praktek.