TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI – Pemerintah Kota Kendari,melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari menggelar Pelatihan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Dana Kepariwisataan tahun anggaran 2022, berlangsung mulai 26 sampai 28 Oktober,di salah satu hotel di Kendari, Rabu (26/10/2022).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 160 peserta,yang terdiri dari 40 orang peserta berperan dalam pengelolaan toilet di destinasi wisata,40 orang peserta berperan dalam sanitasi dan pengelolaan sampah di destinasi wisata, 40 orang pemandu wisata outbound dan 40 orang pemandu wisata digitalisasi branding,pemasaran dan penjualan pada destinasi wisata homestay,kuliner,souvenir dan fotografi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Fauziah A Rachman mengatakan,peserta pelatihan tersebut berasal dari kelompok sadar wisata yang ada pada 13 Kelurahan di Kota Kendari, yang direkomendasikan untuk menjadi kampung wisata dalam lingkup Kota Kendari, masyarakat wilayah Kota Kendari dan penggiat pariwisata.
“Terselenggaranya kegiatan ini, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)di sektor pariwisata, khususnya pengelola wisata di Kota Kendari,
serta memenuhi standar kualitas dan keahlian kerja yang menjadi syarat utama meningkatkan daya saing tenaga kerja di sektor pariwisata,”ungkap Fauziah.
Fauziah menambahkan,pada kegiatan ini menghadirkan,narasumber dari kalangan OPD teknis ,kalangan praktisi dan profesional serta akademisi di bidang pariwisata,”Ungkapnya.
Pada saat yang sama,Pj Walikota Kendari Asmawa Tosepu dalam sambutannya menyinggung soal program kampung wisata kota kendari yang saat ini mulai di bentuk oleh Disbudpar Kota Kendari sekaligus menekankan jika pengembangan dibidang pariwisata Kota Kendari adalah sebuah program prioritas.
“Kota Kendari ini kan Kota transit,jadi kita kembangkan kampung-kampung wisata paling tidak ada 13 kampung yang sudah dikenbangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kendari. Dan program ini sesungguhnya bagian dari esesensi tagline Kendari Bergerak “ujarnya.
Asmawa berharap,dengan keseriusan Pemerintah dalam mengelola pariwisata ini,kemudian bisa dikenal oleh masyarakat luar.
“Jadi pariwisata ini harus kita jual,karena pada saat kita memilih kota sebagai pusat layanan dan jasa maka salah satu sektor yang akan memberi kontribusi dari sisi pendapatan perekonomian masyarakat adalah sektor pariwsata,”pungkasnya.
Diketahui saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, tengah mendorong 13 Kelurahan se Kota Kendari, untuk dikembangkan menjadi kampung wisata dan saat ini tengah masuk pada pembentukan kelembagaan seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan penguatan Sumber Daya Manusia dilingkungan kelurahan atau Kmpung wisata masing-masing. Disbudpar Kota Kendari juga tengah menyiapkan seluruh dokumen legal standing Kampung wisata yang dimaksud, dan akan melakukan identifikasi lanjutan di masing-masing kelurahan, terkait pengembangan potensi dan skema tematik kampung wisata masing-masing, yang didampingi oleh tim Desa Wisata Sultra (Desata).
Novi/teramedia.id