NewsNasional

Menyambut Hari Guru Nasional, UNESCO dan Solopos Institute Perkuat Literasi Media dan Informasi Guru Kementerian Agama

×

Menyambut Hari Guru Nasional, UNESCO dan Solopos Institute Perkuat Literasi Media dan Informasi Guru Kementerian Agama

Share this article

 

TERAMEDIA.ID, SOLO – UNESCO dan Solopos Institute menggelar workshop “Penguatan Literasi Media dan Informasi (LMI) di Sekolah Berbasis Agama” pada 22–23 November 2025 di Solo. Kegiatan ini diikuti 35 peserta ini sekaligus menyambut Hari Guru Nasional dan memperingati Global Media and Information Literacy Week 2025, untuk memperkuat literasi media dan informasi di sekolah berbasis agama di Indonesia.

Peserta merupakan guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah berasal dari sekolah setingkat madrasah tsanawiyah/ SMP dan madrasah aliyah/ SMA. Mereka berasal dari NTT, Sulawesi Utara, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa dengan latar belakang sekolah agama yang beragam.  Workshop ini merupakan bagian dari Program UNESCO Social Media 4 Peace yang mendapat dukungan dari Uni Eropa.

COO Solopos Media Group, Rini Yustiningsih, membuka kegiatan dengan menekankan urgensi literasi media di tengah ledakan pengguna media sosial yang diperkirakan mencapai 180 juta pada 2026. “Ruang digital bisa membawa kebaikan atau ketidakbermanfaatan, kuncinya adalah literasi,” ujarnya.

Juwair, Kepala Tim Kurikulum dan Evaluasi, Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah menyebut LMI relevan diterapkan dalam pembelajaran. “Guru harus memberi bekal literasi pada siswa, dan kami sangat terbuka terhadap inisiatif UNESCO,” ujarnya.

Associate Project Officer, Unit Komunikasi dan Informasi UNESCO Jakarta, Yekthi Hesthi Murthi, menegaskan guru menjadi garda depan dalam mendampingi siswa dalam menyikapi perkembangan digital. “Literasi media dan informasi merupakan alat untuk membantu guru agar mampu membangun daya kritis murid di ruang digital,” ujarnya.

Sebelum mengikuti workshop, peserta terlibat terlibat asesment dan diskusi terpunpun yang diselenggarakan di Jakarta (7 Oktober 2025) dan Solo (9 November 2025) terkait integrasi literasi media dan informasi di sekolah berbasis agama. Workshop dua hari ini merupakan tindak lanjut untuk membekali peserta tentang identifikasi mis/disinformasi, memahami kebebasan berekspresi dan ujaran kebencian online, perlindungan data pribadi dan privasi, etika pemanfaatan kecerdasan artifisial dan membangun keberagaman di ruang digital. Peserta juga  mensimulasikan integrasi di sekolah.

Kegiatan ditutup dengan penyusunan rencana implementasi sekolah, termasuk pembentukan Komunitas Penggerak Literasi Media dan Informasi. Solopos Institute dan UNESCO berharap penguatan LMI dapat membantu guru di bawah Kementerian Agama dalam mendampingi murid menghadapi tantangan digital  dan meningkatkan daya kritis murid di ruang digital. ****

 

Editor:NZ