NewsPariwisataPendidikan

Manfaatkan Potensi Alam, KKN PPM UGM 2025 Hadirkan Ecoprint Berkelanjutandi Desa Wisata Namu

638
×

Manfaatkan Potensi Alam, KKN PPM UGM 2025 Hadirkan Ecoprint Berkelanjutandi Desa Wisata Namu

Share this article

TERAMEDIA.ID, KONAWE SELATAN – Desa Namu, yang terletak di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, dikenal memiliki potensi alam yang melimpah dan memukau. Di bagian timur desa, pesisir pantai dengan pasir putih yang bersih, air jernih, serta gulungan ombak yang harmonis menciptakan keindahan alam yang luar biasa. Sementara di sisi barat, hamparan hijau pepohonan yang lebat menjadi benteng alami Desa Namu, di mana ribuan jenis pohon hidup berdampingan menciptakan ekosistem yang seimbang sekaligus menjadi sumber mata pencaharian warga. Banyak masyarakat di desa ini yang mengandalkan kebun di dalam hutan sebagai sumber penghidupan sehari-hari.

Dalam upaya mengoptimalkan potensi alam tersebut, Sherina Becklan Nashara dari Tim KKN Konawe Selatan Periode II Tahun 2025 yang ditempatkan di Desa Namu mengambil langkah inovatif. Ia memanfaatkan dedaunan dari tumbuhan liar di hutan desa untuk dijadikan karya ecoprint, sebuah teknik mencetak pada kain menggunakan bahan alami seperti daun dan bunga.

Ecoprint sendiri merupakan metode kreatif dalam menghasilkan motif dan warna pada kain dengan cara menumbuk daun dan bunga yang telah dipetik, lalu diletakkan di atas media kain sebelum dilapisi plastik dan ditumbuk. Proses ini menghasilkan motif unik yang hanya berasal dari corak asli daun dan bunga yang digunakan.

“Namu dikelilingi oleh hutan yang penuh dengan berbagai jenis pepohonan yang memiliki daun dan bunga beranekaragam bentuk serta warna yang indah. Namun, selama ini yang dimanfaatkan hanya buahnya saja. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengembangkan potensi daun dan bunga melalui ecoprint,” ujar Sherina pada 10 Juli 2025.

Kegiatan ecoprint ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat Desa Namu, mulai dari ibu rumah tangga, pemuda-pemudi, hingga anak-anak. Ibu Ima mengungkapkan antusiasmenya, “Tas hasil ecoprint ini bagus sekali dan bisa saya pakai ke pasar,” pada 30 Juni 2025. Sementara Haifal, seorang pelajar, mengatakan, “Ini pertama kali saya melihat tas yang dibuat dengan teknik ecoprint, tasnya cantik dan bisa dipakai ke sekolah, walau pembuatannya perlu tenaga karena harus dipukul-pukul,” ucapnya pada 15 Juli 2025.

Menurut Dra. Eko Tri Sulistyan, M.Sc., kegiatan ecoprint ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi pepohonan sekitar Desa Namu dan diharapkan dapat menjadi inovasi yang membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Penulis berharap, program kerja ini dapat menjadi potensi lokal yang berkembang secara berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi positif bagi warga Desa Namu. (**)

 

 

Editor:NZ