TERAMEDIA.ID, KONAWE UTARA – Permandian air panas Wawolesea merupakan hadiah besar dari Tuhan untuk masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra). Destinasi wisata tersebut terletak di Wawolesea, Kecamatan Wawolesea, Kabupaten Konawe Utara.
Permandian tersebut dapat dijangkau melalui perjalanan darat dari kota Kendari, menempuh jarak 83,6 KM dengan waktu tempuh +/-, 2 Jam perjalanan. Sepanjang jalan, wisatawan disuguhi pemandangan sawah hingga pegunungan.
Permandian air panas Wawolesea terbentuk oleh alam. Tampilan yang unik dan menarik, dengan kolam-kolam bertingkat dengan suhu panas yang berbeda.
Kolam-kolam berbentuk mirip terasering persawahan itu terbentuk secara alami. Bau belerang yang khas sangat kental menghiasi lokasi destinasi. Seringkali masyarakat mengunjungi lokasi tersebut untuk berwisata dan terapi kesehatan.
Salah satu pengunjung asal kota Kendari, Vanika menceritakan pengalama perdananya berkunjung ke Destinasi Wawolesea. Menurutnya, permandian ini memiliki daya tarik tersendiri, sebab sangat jarang menemukan destinasi permandian air panas di Sulawesi Tenggara.
“Keren tempatnya, perjalanan dari kota Kendari terbayar ketika telah tiba di lokasi destinasinya,” katanya saat diwawancarai awak Teramedia.id, Senin (27/5/2024).
Vanika yang juga merupakan influencer Kendari dengan akun Instagram @vanikarahayu_ tidak melewatkan moment tersebut untuk merasakan kenikmatan air panas Wawolesea. Terlebih, landscape Wawolesea sangat memanjakan mata para pengunjung.
“Suhu panasnya berbeda, sangat bermanfaat untuk terapi kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Konawe Utara (Kadispar Konut) Rias Aritman melalui Kepala Bidang Destinasi Dispar Konut, Muhammad Ahsan mengatakan destinasi Wawolesea dijuluki segitiga berlian.
Julukan itu menunjukkan keindahan panorama dan manfaat keberadaan destinasi Wawolesea bersama Pulau Labengki dan Pantai Taipa.
“Destinasi Wawolesea ini diminati masyarakat untuk berwisata dan berobat. Apa lagu jumlah kunjungan sangat besar,” bebernya via telepon seluler.
“Kemarin kami uji petik, alhamdulillah jumlah kunjungan lumayan besar,” tambahnya.
Kedepan, kata Ahsan, destinasi ini akan dikembangkan lebih baik oleh Dinas Pariwisata Konaw Utara. Ditahun 2024, pihaknya telah membebaskan lahan destinasi tersebut yang sebelumnya menjadi milik pemerintah Daerah.
“Kami sudah bebaskan lahannya, sekitar 15 Hektare. Kedepan juga kami telah menyusun master plannya, terlebih untuk segitiga berlian yakni Pulau Labengki, Permandian Air Panas Wawolesea, dan Pantai Taipa,” tutupnya. *(ST).
Editor:NZ