NewsMetro

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, RPS Sultra Bersama AJI Kendari Harap Ini Jadi Perhatian untuk Pemimpin yang Baru

656
×

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, RPS Sultra Bersama AJI Kendari Harap Ini Jadi Perhatian untuk Pemimpin yang Baru

Share this article

TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara (RPS) bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, soroti kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal itu dibahas dalam pertemuan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Kendari, Koordinator Presidium Majelis Wilayah Forhati Sultra dan Jurnalis se-Sultra.

Aksi kolektif kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan tersebut digelar disalah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (5/12/2024).

Direktur RPS Sultra, Husnawati dalam sambutannya mengajak seluruh elemen baik organisasi maupun Pemerintah untuk mewujudkan keadilan bagi perempuan dan anak.

Katanya, tren kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Kota Kendari menjadi rujukan bahwa masalah ini harus segera mendapatkan solusi, bukan hanya di Kota Kendari melainkan wilayah di Sultra.

“Ini menjadi catatan penting untuk dibahas dan menjadi rekomendasi untuk membangun pemahaman komunikasi kepada pemerintah baru nantinya,” ucap Husnawati.

Sementara, Plt. DP3A Kota Kendari, Haslita menyebutkan angka kekerasan anak dan perempuan di Kota Kendari, yang terus menunjukkan kenaikan.

Dari catatan DP3A Kota Kendari menyebutkan, sepanjang 2024 kekerasan perempuan dan anak naik meningkat sebanyak 37 kasus. Meliputi kekerasa fisik, kekerasan seksual, dan penelantaran anak.

Haslita berharap, pemimpin Kota Kendari yang baru nantinya bisa menjadikan masalah kekerasan perempuan dan anak sebagai perhatian khusus.

“Karena apa? sebenarnya kita dalam keadaan darurat, persoalan kekerasan perempuan dan anak karena ini kasus sangat luar biasa,” ujarnya.

Kemudian Ketua AJI Kendari, Nursadah, berpesan melalui pemberitaan di media, diharapkan bisa menjadi sarana kampanye anti kekerasan perempuan dan anak.

“Isu tersebut sangat penting, karena menyangkut perempuan dan anak,” tutupnya.*(NV).

 

Editor;NZ