TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI- Sepanjang pertengahan 2022. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat ada 143 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)saat ini.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Kendari, Elfi mengungkapkan kasus DBD di Kota Kendari terus mengalami peningkatan.
Dari 143 kasus DBD,terdapat pasien meninggal sebanyak 2 orang. Pasien meninggal itu berasal dari puskesmas jati raya dan puskesmas wua-wua. Disebabkan oleh keterlambatan pasien saat melaporkan diri pada layanan fasilitas kesehatan.
“Masyarakat masih menganggap demam merupakan sakit biasa. Jadi harapannya bagi warga yang merasa dirinya demam segera lakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat supaya segera dilakukan tindakan Karena biasanya orang menganggapnya hanya demam biasa. Padahal sudah terinfeksi DBD,” Ujarnya saat diwawancara, Jumat (24/6/2022).
Kemudian kata dia, Dinkes Kendari tengah sosialisasikan kepada masyarakat baik lewat komunikasi, informasi dan edukasi. Upaya tersebut sebagai langkah awal dalam menekan angka kasus DBD.
Untuk mencegah penularan DBD, Elffi meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan perilaku 3M yakni rajin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas (sampah). Serta rajin membersihkan lingkungan sekitar rumah.
“Itu penting dilakukan untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti,” Jelasnya.
Dia juga menyarankan. Jika didalam satu keluarga terdapat keluarga yang terpapar DBD maka harus segera dibawa kerumah sakit agar tidak menular ke anggota keluarga yang lain.
Diketahui, penyebab utama penyebaran virus DBD dikarenakan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Saat ini, perkembangan nyamuk jenis tersebut sangat baik karena didukung kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Untuk mengurangi penyakit yang terjadi akibat perubahan cuaca, kesadaran menjaga lingkungan sangat penting.
Novrianti/Teramedia.id