TERAMEDIA.ID, KENDARI — Pameran Internasional Kaligrafi Islam 2025 yang digelar di Gedung UPTD Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara, Kendari, menghadirkan beragam karya dari 50 negara. Salah satu yang mencuri perhatian datang dari pelukis asal India, Gori Yusuf Husen, yang memamerkan karya kaligrafi bernilai sejarah tinggi, Selasa (14/10/2025).
Karya Gori tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna. Ia menjelaskan bahwa lukisan tersebut terinspirasi dari dokumen kuno berusia 400 tahun yang dianalisis ulang dan diinterpretasikan ke dalam bentuk kaligrafi dua bulan lalu. Uniknya, ia juga menyematkan benda peninggalan bersejarah seperti kunci berusia 200 tahun dan sebilah pisau tua sebagai bagian dari karyanya.
“Ibaratnya seperti sesuatu yang tua tetapi tampak muda,” ujar Gori. “Saya mencoba membawa penonton kembali ke masa lalu, seolah-olah kita menyaksikan langsung nilai-nilai sejarah itu hidup kembali.”
Berbeda dengan karya modern pada umumnya, Gori menegaskan bahwa semua proses pembuatan karyanya dilakukan tanpa bantuan teknologi seperti AI. “Material yang saya gunakan semuanya buatan tangan saya sendiri,” katanya.
Gori juga mengungkapkan kesan positif terhadap Kota Kendari. Ia merasa senang berada di kota yang masyarakatnya ramah dan mayoritas beragama Islam.
Ia berharap pameran ini dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai seni kaligrafi. “Saya ingin generasi muda memiliki ketertarikan terhadap kaligrafi, agar seni ini terus hidup dan berkembang,” tutupnya.*(TW)
editor:DN