NewsMetro

Inflasi Kendari Stabil di Angka 2,99%, Pemkot Fokus Jaga Kestabilan Harga Pangan

×

Inflasi Kendari Stabil di Angka 2,99%, Pemkot Fokus Jaga Kestabilan Harga Pangan

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan strategis di tengah dinamika ekonomi nasional. Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menyebut tingkat inflasi di Kota Kendari saat ini berada di angka 2,99 persen, yang menurutnya masih tergolong normatif dan stabil.

“Nilai 2,99 persen ini merupakan standar normatif. Kita terus berupaya agar inflasi tetap terkendali” ujar Siska usai membuka kegiatan Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan Strategis dalam Upaya Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, di Kendari, Rabu (29/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Siska menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kendari secara konsisten melakukan berbagai langkah konkret untuk menjaga keseimbangan harga di pasar. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang telah digelar hampir 87 kali di berbagai titik wilayah kota. Ia menyebut, jumlah tersebut kemungkinan menjadi yang terbanyak di Indonesia.

“Mungkin ini Kota Kendari yang terbanyak di Indonesia mengadakan gerakan pangan murah. Kita tidak mau ada harga atau pasokan yang tidak terjaga. Kami ingin masyarakat tidak terbebani, namun di sisi lain juga tidak ingin menyusahkan para pelaku UMKM dan distributor. Keseimbangan ini penting agar tidak terjadi deflasi” ujarnya.

Siska juga memberikan imbauan kepada para distributor dan pelaku usaha agar tetap menjaga harga dengan bijak. Menurutnya, pemerintah tidak bermaksud menekan agar tidak menaikkan harga, melainkan memastikan bahwa setiap perubahan harga memiliki dasar yang jelas “Himbauan saya, mari kita sama-sama menjaga harga. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga kestabilan ini. Jika terjadi kenaikan harga, pemerintah wajib melakukan intervensi atau injeksi pasar” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa sejauh ini kondisi harga di Kota Kendari masih relatif stabil dan normatif. Hal tersebut, katanya, berkat kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga kelancaran distribusi serta pasokan bahan pangan di wilayah kota.

Selain menjaga stabilitas harga, Siska juga menyoroti pentingnya program Kendari Berkebun (Urban Farming) sebagai upaya jangka panjang dalam memperkuat ketahanan pangan lokal. Melalui program ini, pemerintah ingin mendorong masyarakat memanfaatkan potensi lahan yang ada di perkotaan untuk menanam bahan pangan secara mandiri.

“Melalui urban farming, kita ingin memanfaatkan semua potensi yang ada di Kota Kendari. Kita tidak kalah dengan daerah lain, sektor pertanian dan perikanan kita juga kuat. Walaupun belum bisa sepenuhnya swasembada pangan, setidaknya kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari kabupaten lain” tutur Siska.

Rapat koordinasi yang digelar tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi pemerintah, pelaku usaha, hingga distributor bahan pangan. Siska menilai, pertemuan lintas sektor ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok pangan di Kota Kendari.

“Harapan saya, koordinasi dan sinergi seperti ini terus kita jaga agar harga tetap stabil dan pasokan pangan selalu tersedia bagi masyarakat” pungkasnya.*(MW)

editor:DN