TERAMEDIA.ID, KENDARI – Malam Ta’aruf Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara berlangsung hangat dan sarat makna, Jumat malam (10/10/2025). Ribuan peserta dari seluruh Indonesia berkumpul dalam suasana kekeluargaan, menandai dimulainya perhelatan akbar yang membawa pesan persaudaraan dan kebangkitan spiritual bangsa.
Acara tersebut dihadiri Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag. yang mewakili Menteri Agama RI, serta sejumlah pejabat nasional dan daerah seperti Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe, Ketua DPRD Sultra, Kapolda Sultra, Danrem 143/HO, Forkopimda Sultra, dan para Bupati/Wali Kota se-Sultra. Kehadiran mereka mempertegas kuatnya sinergi lintas wilayah dalam menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an di Bumi Anoa.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tenggara Jenderal TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., M.M. menegaskan bahwa STQH bukan hanya ajang lomba tilawah, tetapi momentum mempererat ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Insaniyah. “STQH ini bukan tentang siapa yang terbaik dalam melantunkan ayat suci, melainkan tentang bagaimana kita memperkuat persaudaraan, membangun harmoni, dan menebarkan cahaya Al-Qur’an di tengah kehidupan bangsa,” ujar Gubernur ASR disambut tepuk tangan peserta.
Ia menambahkan, menjadi tuan rumah STQH adalah kehormatan besar bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Pemerintah provinsi, katanya, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh kafilah, dari akomodasi, transportasi, hingga keamanan.
“Menjadi tuan rumah bukan hanya tentang menyelenggarakan acara, tapi tentang menunjukkan wajah keramahan dan keikhlasan masyarakat Sulawesi Tenggara,” imbuhnya.
Sementara itu, Prof. Abu Rokhmad mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi Sultra yang dinilai berhasil menghadirkan atmosfer religius dan hangat. Ia menilai STQH tidak hanya menjadi agenda keagamaan, tetapi juga forum membangun peradaban berbasis ajaran kitab suci. “Kehadiran lebih dari 3.000 peserta membawa dampak luas — bukan hanya spiritual, tapi juga ekonomi lokal, dari UMKM, transportasi hingga sektor pariwisata,” ungkapnya.
Menurutnya, STQH di Kendari memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dapat menghidupkan semangat Al-Qur’an secara nyata. “Inilah kolaborasi yang menjaga denyut kehidupan Qur’ani di tengah bangsa — menyatukan spiritualitas, kebersamaan, dan pembangunan,” tegasnya.
Dengan semangat kebersamaan itu, Sulawesi Tenggara resmi menandai dimulainya STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 —bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang peradaban yang meneguhkan peran Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi moral, sosial, dan kemajuan bangsa.*(NF)
editor (DN)