MetroNews

Gubernur ASR Klarifikasi Lahan Kambu dan Isu Rumah Pribadi: “Niat Saya Hanya Mengabdi”

×

Gubernur ASR Klarifikasi Lahan Kambu dan Isu Rumah Pribadi: “Niat Saya Hanya Mengabdi”

Share this article

TARAMEDIA.ID,KOTA KENDARI — Polemik kepemilikan lahan di Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, yang belakangan mencuat akhirnya dijawab langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka. Senin sore (8/12/2025), orang nomor satu di Sultra itu membuka seluruh proses yang ia jalani sebelum membeli lahan seluas 5,5 hektare tersebut.

Di ruang kerjanya, Andi Sumangerukka yang akrab disapa ASR menegaskan bahwa lahan itu diperoleh melalui mekanisme jual beli yang sah. Ia mengaku tidak gegabah sebelum mengambil keputusan.

“Sebelum saya beli, saya cek dulu status kepemilikannya. Saya tidak serta-merta membeli tanah. Setelah dinas teknis memastikan bahwa lokasi itu masuk Area Penggunaan Lain (APL), barulah saya putuskan untuk membeli,” ujar ASR kepada wartawan.

Isu lain yang turut menyeret namanya adalah tudingan pengrusakan hutan bakau. Tuduhan itu disebutnya tidak berdasar. Menurut ASR, lahan yang dibelinya merupakan area bukaan lama yang sebelumnya digunakan sebagai tambak.

“Di situ bukan hutan bakau yang saya buka. Itu bekas tambak, sudah lama terbuka. Jadi kalau disebut pembabatan mangrove, itu berlebihan,” katanya.

Di tengah polemik tersebut, muncul pula pertanyaan tentang rencana pembangunan rumah pribadi di atas lahan tersebut. ASR menjelaskan, sebagai gubernur ia berhak menempati rumah jabatan dengan luas kawasan mencapai sekitar 10 hektare. Namun, ia memilih tetap tinggal di rumah pribadinya yang lebih kecil.

“Saya dan istri merasa lebih nyaman di rumah sendiri. Anak-anak juga sudah mandiri dengan kehidupan masing-masing,” tuturnya.

Tak hanya untuk hunian pribadi, ASR menyebut sebagian lahannya justru akan diperuntukkan bagi kepentingan umum. Di bagian depan, direncanakan akan dibangun masjid, sementara pada bagian lainnya akan berdiri gedung pertemuan.

Di akhir pernyataannya, ASR kembali menegaskan komitmennya sebagai pemimpin di Sulawesi Tenggara. Ia menekankan bahwa sejak awal menjabat, niatnya semata-mata untuk mengabdi dan beribadah.

“Boleh dicek, sejak saya menjalankan tanggung jawab sebagai gubernur, saya tidak menggunakan uang negara. Saya tinggal di kediaman pribadi. Selalu bersyukur tinggal di rumah sendiri, meski rumah dinas tersedia,” ujarnya.

Sebagai catatan, sejak menjabat sebagai Gubernur Sultra, ASR diketahui tidak pernah menerima gaji, serta enggan memanfaatkan fasilitas negara seperti perjalanan dinas, kendaraan dinas, dan hak-hak keuangan lain yang melekat pada jabatannya.

Penulis:Nur Fauziah

Editor:Dony