NewsDaerahPendidikan

Desa Malaringgi Butuh Perhatian Serius Dalam Pelestarian Hayati Berbasis Masyarakat

159
×

Desa Malaringgi Butuh Perhatian Serius Dalam Pelestarian Hayati Berbasis Masyarakat

Share this article

 

TERAMEDIA.ID, KONAWE SELATAN – Sejumlah Mahasiswa asal Universitas Gajah Mada (UGM) melihat fenomena menarik yang muncul ditengah Desa Malaringgi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan pada Selasa (25/6/2025).

Sebuah  Suasana siang yang tenang di Desa Malaringgi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, mendadak berubah saat dua ekor monyet liar terlihat berkeliaran di halaman belakang pondokan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada. Mahasiswa dari KKN-PPM UGM Unit SG006 yang tengah bertugas di Desa Malaringgi di bawah bimbingan Dra. Eko T. Sulistyani, M.Sc. dari Departemen Fisika, Fakultas MIPA UGM ini sedang menjalankan kegiatan harian mereka

Amelia Rahmawati Nurjeni Mahasiswa yang menyaksikan kejadian terbut Peristiwa ini terjadi saat beberapa mahasiswa tengah menyiapkan bahan masakan. Tiba-tiba dua ekor monyet tampak memanjat pohon dan berjalan santai di sekitar halaman. Warga menyebutnya sebagai monyet digo atau monyet butung.

“Kami awalnya kaget karena baru kali ini melihat monyet sedekat ini. Tapi mereka tampak tenang dan hanya saling memperhatikan,” ujar Amelia.

Berdasarkan pengamatan dan referensi ilmiah, monyet tersebut diduga kuat merupakan Macaca ochreata, primata endemik Sulawesi Tenggara yang tergolong spesies rentan (Vulnerable) menurut IUCN Red List. Spesies ini hanya ditemukan di wilayah terbatas seperti Pulau Buton, Muna, dan sebagian wilayah Sulawesi Tenggara.

Kemunculan Macaca ochreata ini menjadi catatan penting, baik bagi tim KKN maupun warga desa. Di tengah tekanan terhadap habitat akibat deforestasi dan konversi lahan, keberadaan satwa ini di sekitar pemukiman menunjukkan bahwa kawasan Malaringgi masih menyimpan potensi ekologis yang perlu dijaga.

Warga desa mengaku tidak asing dengan monyet tersebut, meskipun jarang terlihat sedekat itu. Mereka berharap keberadaan satwa liar endemik ini dapat menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan alam sekaligus peluang edukasi dan pengembangan ekowisata.

Melalui momen ini, tim KKN-PPM UGM mendorong pentingnya pelestarian hayati berbasis masyarakat. Potensi ekologi dan keanekaragaman hayati Desa Malaringgi diharapkan dapat terus dijaga sebagai bagian dari identitas dan masa depan desa yang berkelanjutan.(AN)

 

Editor:NZ