TERAMEDIA.ID,KOTA KENDARI – Berbagai macam olahan makanan manis saat bulan Ramadhan tentunya menjadi incaran Masyarakat, jenis makan manis ini terlihat menarik dari segi warna dan bentuk, namun siapa sangka, jika abai memilih makanan berbuka puasa yang aman dan baik tentunya dapat membahayakan kesehatan.
Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kendari, provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ungkap ciri-ciri takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya untuk dikonsumsi.
Kepala BPOM Yoseph Nahak Klau mengatakan, calon pembeli hendaknya memperhatikan tampilan produk ketika hendak membelinya.
“Mulai dari warnanya, takjil berwarna terang atau sangat mencolok patut diwaspadai,” ujarnya, Senin (04/04/2022).
Yoseph menyebutkan cara membedakan makanan berbuka puasa yang bebas dari kandungan berbahaya cukup dengan melihat warna. Menurutnya, jajanan atau takjil dengan tampilan yang terkesan berani dan berwarna mencolok diduga menggunakan bahan pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow. kedua bahan tersebut digunakan dalam industri tekstil dan kertas sehingga tentu berbahaya dikonsumsi warga dalam jangka panjang.
Yoseph mengungkapkan, selama Ramadan akan ada berbagai macam jenis jajanan takjil yang dijual. Oleh karena itu pihaknya mengimbau agar para pembeli cermat melihat dan memilih menu berbuka puasa yang aman dikonsumsi, dan yang tidak kalah pentingnya, mengutamakn kebersihan.
“Utamanya, pangan takjil harus bersih, tempat berjualannya bersih, orang yang melayani juga bersih menggunakan capit ketika mengambilkan takjil,” jelas Yoseph.
Untuk diketahui, BPOM Kendari, sudah mulai melakukan pengawasan terhadap jajanan takjil selama Ramadan hingga lebaran Idul Fitri nanti. Agenda tersebut dilakukan untuk memastikan menu buka puasa yang dikonsumsi masyarakat bebas dari kandungan bahan-bahan berbahaya. Serta mengedukasi masyarakat terkait peredaran makanan tak layak konsumsi.
“dengan adanya intensifikasi pengawasan,diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” tutupnya.
Novi/Teramedia.id