NewsPolitik

Bawaslu Sultra Gelar Launching Pemetaan Tingkat Kerawanan Jelang Pemilihan Serentak Tahun 2024

259
×

Bawaslu Sultra Gelar Launching Pemetaan Tingkat Kerawanan Jelang Pemilihan Serentak Tahun 2024

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan rapat koordinasi dan Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak Tahun 2024 di salah satu Hotel di Kota Kendari pada, Senin (9/9/2024).

 

Pada kegiatan tersebut, Ketua Bawaslu Sultra Iwan Rompo menyampaikan beberapa potensi karawanan menjelang pemilihan kepala daerah di Bumi Anoa.

 

Dalam sambutannya, ia memaparkan tingkat kerawanan pemilu dan pemilihan tahun 2024, seperti adanya intimidasi terhadap penyelenggara hingga politik uang (money politic).

 

Selain itu, beberapa wilayah juga terdapat isu soal keamanan. Adanya isu potensi kekerasan fisik maupun verbal terhadap penyelenggara pemilihan.

 

“Isu keamanan dalam konteks pemilihan serentak tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan aspek krusial yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pemetaan kerawanan,” ujarnya.

 

Dalam isu keamanan, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara mencatatkan terdapat 4 faktor kerawanan dalam Pemilihan Serentak Tahun 2024. Pertama, kekerasan dan ancaman verbal atau fisik terhadap Penyelenggara Pemlihan. Kerawanan ini dapat disebabkan oleh intervensi langsung tim peserta Pemilihan kepada penyelenggara Pemilihan untuk mempengaruhi kebijakan dari penyelenggara Pemilihan.

 

Faktor kerawanan kedua adalah pengerusakan kantor atau fasilitas penyelenggara Pemilihan. Ketiga adalah pembatasan akses pengawasan Pemilihan pada kegiatan-kegiatan yang terindikasi sebagai kampanye Pemilihan. Keempat adalah konflik horizontal antar pendukung pasangan calon. Kerawanan ini dapat terjadi dikarenakan posko pemenangan pasangan calon berdekatan, profokasi oleh seseorang atau kelompok tertentu, dan/atau kesengajaan yang dilakukan oleh tim pasangan calon untuk menimbulkan situasi mencekam sebelum hari pemungutan suara.

 

“Kalau kemarin bisa kita lihat, pada saat mendaftar sudah ada ujaran yang dapat menimbulkan kegaduhan,” ungkapnya.

 

Melalui kegiatan ini diharapkan ada langkah antisipasi yang bisa dilakukan oleh stakeholder guna terciptanya pemilihan yang damai. (ST).

editor:DN