TERAMEDIA.ID, KENDARI – Sudah pernah dengar sertifikasi Desa Wisata Berkelanjuta ? itu merupakan salah satu program yang digalakan Kementerian Pariwisata sejak tahun 2020. Melansir dari laman sertidewi.jadesta.kemenparekraf.go.id, sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan merupakan bagian dari kerangka program pengembangan kepariwisataan berkelanjutan atau sustainable development (STdev) Indonesia.
Proses Pemberian sertifikasi untuk menentukan status mutu, standar dan kualitas dengan mekanisme penilaian atau audit, yang dilakukan oleh Lembaga sertfikasi menggunakan kriteria indicator pariwisata berkelanjutan yang telah ditetapkan.
Kriteria dan indikator yang digunakan mengacu pada standar internasional dari global sustainable tourism council (GSTC) yang diakui oleh UNWTO. Standar tersebut terdiri dari 4 kategori yang selanjutnya dijabarkan kedalam 10 subkategori, 38 kriteria dan 174 indikator.
4 kategori antaralain :
1. Pengelolaan berkelanjutan
Desa Wisata dapat menunjukkan struktur dan kerangka pengelolaan, strategi dan rencana kerja pengelolaan melalui bentuk perencanaan hingga monitoring, pelibatan pemangku kepentingan, promosi dan informasi, pengelolaan menghadapi perubahan/tekanan seperti pengelolaan jumlah aktivitas pengunjung, control pengembangan, adaptasi perubahan iklim hingga pengelolaan risiko dan krisis.
2. Keberlanjutan Sosial Ekonomi
Desa wisata dapat menunjukkan manfaat pariwisata bagi ekonomi lokal, kesejahteraan, dan dampak pariwisata bagi Masyarakat, dukungan bagi Masyarakat seperti deskriminasi, hak guna dan kepemilikan lokal. Lalu keamanan dan keselamatan serta akses destinasi bagi semua.
3. Keberlanjutan budaya
Desa wisata dapat menunjukkan Upaya perlindungan terhadap warisan budaya, hak kekayaan intelektual, dan pengelolaan kunjungan situs budaya.
4. Keberlanjutan lingkungan
Desa wisata dapat menunjukan Upaya konservasi warisan alam, pengelolaan sumber daya energi, dan pengelolaan limbah serta emisi.
Sertifikasi Desa Wisata berkelanjuan memiliki banyak manfaat antara lain, peningkatan kesadaran untuk melaksanakan kepariwisataan berkelanjutan, dukungan pelestarian bumi, rekognisi akan adanya standar kualitas, dan bertanggungjawab terhadap pemasaran serta promosi yang akan menekankan pada prodak berkelanjutan.
Proses sertifikasi ini dimulai dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan monitoring dan valuasi.
Olehnya Dinas Pariwisata dibawah kepemimpinan Belli HT, berkomitmen untum melancarkan proses sertfikasi Desa Wisata Sumber Sari Moramo. Serangkaian persiapan Tengah dilakukan untuk memenuhi segala penilaian dari tim sertifikasi.
“InsyaAllah tim dari Dispar Provinsi akan turun full membantu kelancaran proses sertfikasi ini,” ungkapnya, saat melakukan pertemuan dengan Dispar Konsel, Pokdarwis dan Kepala Desa Wisata Sumber Sari, Rabu (4/7/2024).
Diketahui, Desa Wisata Sumber Sari telahmenorehkan beberapa prestasi yakni, 50 besar Adwi tahun 2022 silam dan menjadi juara 2 daya Tarik pengunjung ditahun ditahun yang sama. (ST)
Editor:NZ
