NewsMetro

Program Nasional Prioritas, Pemkot Kendari Perkuat Konvergensi Tekan Stunting

×

Program Nasional Prioritas, Pemkot Kendari Perkuat Konvergensi Tekan Stunting

Share this article

TERAMEDIA.ID, KOTA KENDARI — Pemerintah Kota Kendari menegaskan komitmen penuh dalam mendukung program nasional prioritas penanganan stunting melalui penguatan aksi konvergensi lintas sektor. Hal ini disampaikan Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, dalam sambutannya saat membuka kegiatan Advokasi Program Bangga Kencana oleh Pokja Advokasi, yang dirangkaikan dengan Rapat TPPS tingkat Kota Kendari, Rabu (26/11)

Dalam penjelasannya, Wali Kota memaparkan perkembangan prevalensi stunting di Kota Kendari yang menunjukkan tren penurunan. Prevalensi stunting sebelumnya berada pada angka 25,7 persen, kemudian menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2024. Sementara itu, data EPPGBM yang dihimpun seluruh puskesmas se-Kota Kendari mencatat prevalensi stunting pada September 2025 hanya 1,82 persen.

Wali Kota juga mengungkapkan bahwa jumlah penduduk berisiko stunting pada 2024 mencapai 12.004 jiwa, namun yang baru mendapatkan intervensi sejumlah 2.054 jiwa. Menurutnya, kondisi ini perlu mendapat perhatian serius agar tidak terjadi ketertinggalan penanganan di lapangan.

Wali Kota menekankan bahwa stunting adalah program strategis nasional yang wajib didukung seluruh pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada instansi, kelurahan, organisasi perempuan, maupun stakeholder yang lepas dari tanggung jawab ini.

“Stunting ini merupakan program strategi Bapak Presiden. Semua pemerintah kabupaten kota wajib melaksanakan dan menekan angka stunting. Kalau ada OPD, kelurahan, PKK, atau stakeholder yang tidak membantu, tolong sampaikan ke saya. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa persoalan stunting tidak dapat disederhanakan hanya sebagai masalah gizi atau kesehatan. Menurutnya, penanganan harus memperhatikan kondisi rumah, sanitasi, perilaku hidup bersih, serta lingkungan tempat tinggal keluarga berisiko.

Dalam sambutannya, Wali Kota juga memaparkan hasil evaluasi bulanan stunting. Pada September 2025 tercatat 471 kasus, lalu menurun menjadi 465 kasus pada Oktober. Untuk laporan November, pihaknya masih menunggu pembaruan dari Tim Percepatan Penurunan Stunting. Ia meminta agar evaluasi dilakukan lebih detail setiap bulan agar hasilnya lebih terukur.

Wali Kota menegaskan bahwa meski angka stunting di Kota Kendari terus menurun, pemerintah tidak boleh lengah. Target ke depan adalah menghilangkan kasus stunting secara menyeluruh (zero stunting) melalui kerja keras, kolaborasi, dan intervensi menyeluruh.

“Walaupun angka stunting menurun, yang kita inginkan adalah bagaimana tidak ada lagi stunting ke depan. Ini tugas kita bersama. Saya berharap melalui kegiatan ini kita bisa bekerja lebih keras dan efektif,” tutupnya. (MW)

Editor:NZ