NewsEkonomiMetro

BPS Catat Deflasi 0,29 Persen, Harga Pangan Turun Jadi Penopang Stabilitas Inflasi Kendari

×

BPS Catat Deflasi 0,29 Persen, Harga Pangan Turun Jadi Penopang Stabilitas Inflasi Kendari

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,29 persen pada Oktober 2025. Penurunan ini menunjukkan turunnya harga sejumlah komoditas pangan utama yang menjadi faktor penekan inflasi di ibu kota Sulawesi Tenggara tersebut. Data ini disampaikan dalam rapat rilis resmi inflasi Kota Kendari yang digelar Senin, 3 November 2025.

Kepala BPS Kota Kendari, Sultriawati Efendy, menjelaskan bahwa inflasi tahunan (year-on-year) tercatat sebesar 2,87 persen, sementara inflasi tahun kalender (year-to-date) hingga Oktober mencapai 2,63 persen. Kondisi ini, menurutnya, menandakan bahwa laju inflasi di Kota Kendari masih berada dalam zona aman dan moderat, bahkan sedikit lebih tinggi dari angka nasional yang berada di posisi 2,86 persen.

“Deflasi bulan Oktober 2025 disebabkan oleh turunnya harga beberapa komoditas bahan pangan, terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami penurunan 1,83 persen dengan andil deflasi 0,54 persen” ujar Sultriawati dalam keterangan resminya.

Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi antara lain ikan layang dan beras, masing-masing turun 0,09 persen, disusul kangkung, ikan teri, bayam, bawang merah, jagung manis, ikan tembang, ikan selar, dan ikan cakalang. Tren penurunan harga bahan pangan ini disebut sejalan dengan pola historis lima tahun terakhir, di mana bulan Oktober secara konsisten mencatatkan deflasi di Kota Kendari.

Meski demikian, sejumlah komoditas justru menahan laju deflasi dengan memberikan tekanan inflasi, seperti emas perhiasan yang naik 0,18 persen, biaya kuliah perguruan tinggi sebesar 0,07 persen, serta angkutan udara 0,05 persen. Menurut Sultriawati, dua komoditas terakhir ini diperkirakan akan kembali mendorong inflasi pada November dan Desember mendatang, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat di masa liburan akhir tahun.

“Biasanya menjelang akhir tahun, tekanan inflasi berasal dari kenaikan harga tiket pesawat dan aktivitas liburan masyarakat. Namun kami berharap pemerintah daerah dapat menjaga stabilitas harga melalui kebijakan dan langkah pengendalian di lapangan” jelasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kendari yang dinilai berhasil menjaga kestabilan harga melalui berbagai kegiatan pengendalian inflasi daerah. Menurut Sultriawati, Kementerian Dalam Negeri bahkan memberikan apresiasi khusus kepada Kota Kendari sebagai salah satu daerah yang mampu menekan inflasi tetap di level moderat “Kota Kendari mendapat apresiasi dari Kemendagri karena dinilai mampu menahan laju inflasi dan menjaga keseimbangan harga kebutuhan pokok di pasar” pungkasnya.*(MW)

editor:DN