NewsMetro

Duta Bahasa Bukan Gelar, Tapi Tanggung Jawab: Cerita Ummi Salmah dari Panggung Bulan Bahasa

×

Duta Bahasa Bukan Gelar, Tapi Tanggung Jawab: Cerita Ummi Salmah dari Panggung Bulan Bahasa

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Di tengah kemeriahan pembukaan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 di Mall The Park Kendari, satu nama mencuri perhatian: Hj. Ummi Salmah, S.Pd., M.M. Ia menerima piagam penghargaan sebagai Duta Bahasa Instansi Lembaga Pendidikan, sebuah pengakuan yang ia sebut bukan sekadar kebanggaan—melainkan amanah besar.

Dalam keterangannya, Ummi Salmah mengaku penghargaan ini menjadi dorongan sekaligus beban moral. “Saya merasa ini tanggung jawab yang tidak mudah. Tapi justru menjadi penyemangat agar saya bisa lebih intens lagi dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar,” ujarnya dengan nada rendah hati.

Penghargaan itu, katanya, membuatnya semakin sadar bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang santun bukan hanya soal tata kalimat, tapi juga cermin karakter dan kecerdasan. “Saya ingin terus belajar, memperbaiki diri, dan menularkan semangat berbahasa yang benar kepada orang-orang di sekitar saya,” tambahnya.

Bagi Ummi, menjadi Duta Bahasa berarti menjadi teladan—baik di ruang kelas, lingkungan kerja, maupun media sosial. Ia menilai, di era digital, tanggung jawab menjaga marwah bahasa menjadi semakin penting karena bahasa kini hidup di layar dan di lisan. “Kalau bukan kita yang menjaganya, siapa lagi?” ucapnya mantap.

Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian pembukaan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D. Acara tersebut menjadi ruang apresiasi bagi para pegiat bahasa dan sastra, serta momentum refleksi bahwa mencintai bahasa berarti mencintai bangsa.*(NF)

editor:DN