NewsPariwisata

Binaan IHSA Sultra Masuk 15 Desa Wisata Terbaik Wonderful Indonesia Award 2025

×

Binaan IHSA Sultra Masuk 15 Desa Wisata Terbaik Wonderful Indonesia Award 2025

Share this article
Desa Wisata NAMU

TERAMEDIA.ID, KONAWE SELATAN – Harum nama Kabupaten Konawe Selatan kembali terdengar di tingkat nasional. Desa Namu, yang terletak di Kecamatan Laonti, resmi masuk dalam 15 besar kategori Desa Wisata Terbaik pada ajang bergengsi Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI).

Capaian ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi masyarakat Desa Namu, tetapi juga bagi pembangunan sektor pariwisata Sulawesi Tenggara secara keseluruhan. Lebih dari sekadar pengakuan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa upaya konsisten dalam membangun desa wisata dengan prinsip kolaborasi, keberlanjutan, dan penguatan kearifan lokal dapat membuahkan hasil yang membanggakan.

Terletak di pesisir Kecamatan Laonti, Desa Namu menawarkan kombinasi panorama laut, hutan, dan kehidupan masyarakat yang masih kental dengan adat istiadat lokal. Air lautnya yang jernih bergradasi biru toska, hamparan pasir putih yang masih alami, hingga spot diving dan snorkeling yang menyimpan keanekaragaman biota laut, menjadikan desa ini destinasi potensial bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain keindahan alam, Desa Namu juga dikenal dengan keramahan warganya. Konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) benar-benar terasa di sini. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, melainkan pelaku utama dalam mengelola homestay, kuliner tradisional, atraksi budaya, hingga ekowisata.

Tak heran bila dalam beberapa tahun terakhir, Namu semakin sering dikunjungi wisatawan, khususnya para pencinta wisata bahari dan budaya. Kini, dengan status barunya sebagai salah satu dari 15 besar desa wisata terbaik Indonesia, nama Namu dipastikan akan semakin dikenal luas.

Salah satu faktor kunci keberhasilan Desa Namu menembus ajang Wonderful Indonesia Award 2025 adalah pendampingan intensif dari Indonesia Homestay Association (IHSA) Sultra.

Ketua DPD IHSA Sultra, Ahmad Nizar, menegaskan bahwa pendampingan tidak berhenti hanya pada aspek hospitality atau pelayanan homestay, tetapi juga menyentuh pada pengelolaan desa wisata secara keseluruhan.

“Selama dua tahun terakhir, kami tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas homestay, tetapi juga memberikan dukungan dalam berbagai kebutuhan pengelolaan desa wisata Namu. Mulai dari tata kelola kelembagaan, pelatihan SDM, pengembangan paket wisata, hingga strategi promosi digital,” ujar Ahmad Nizar.

Menurutnya, Desa Namu membuka ruang kolaborasi yang luas. Pola ini memudahkan IHSA Sultra untuk melibatkan berbagai pihak dalam kerangka pentahelix pariwisata yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media sehingga sinergi berjalan efektif.

Sementara itu Nikson selaku Kepala Desa Namu mengungkapkan bahwa t5idak bisa dipungkiri IHSA Sultra cukup berperan penting dalam pengembangan desa wisata namu sejak 2023. Hal itu didasari oleh penguatan yang dilakukan DPD IHSA Sultra merambah hingga menopang penguatan Pengelolaan Desa Wisata.

” Harus diakui IHSA Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat berperan dalam membina desa kami. Mereka tidak hanya seputar tupoksi utama menguatkan Homestay, tapi mereka terketuk untuk mau membantu kami dalam penguatan kapasitas pengelolaan Desa Wisata Kami, dan itu intens mereka lakukan setiap bulan”, ujar nikson

Saat ini, Desa Namu tengah sibuk melakukan persiapan menghadapi visitasi tim penilai dari Kemenparekraf RI. IHSA Sultra bersama unsur pentahelix lainnya mengambil peran sentral dalam mendampingi desa agar setiap aspek penilaian lapangan dapat terpenuhi dengan baik.(*)

Editor:NZ

News