TERAMEDIA.ID, Konawe Selatan – , 29 Juli 2024 – Bupati Konawe Selatan, H. Surunuddin Dangga, S.T., melakukan kunjungan kerja ke Desa Namu, Kecamatan Laonti, dalam rangka aksi konvergensi percepatan penurunan stunting serta mempererat kebersamaan dengan warga desa. Kegiatan ini disambut hangat oleh masyarakat setempat dan menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan warga desa.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Surunuddin Dangga bersama rombongan melakukan serangkaian kegiatan yang dimulai dengan pengecekan langsung kondisi di lapangan terkait kasus stunting. Bupati menyempatkan diri berkeliling desa untuk melihat secara langsung keadaan dan kebutuhan masyarakat. Dalam dialognya dengan warga, Bupati menekankan pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang dan akses layanan kesehatan yang lebih baik guna mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di wilayah tersebut.
“Kita semua harus bersinergi dalam menangani permasalahan stunting ini. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait harus bekerja sama agar anak-anak kita dapat tumbuh sehat dan cerdas,” ujar Bupati Surunuddin Dangga(29/7/2024).
Kegiatan berlanjut hingga malam hari. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisiatif untuk menyuguhkan makanan hasil ide kreasi program kerja mereka kepada Bapak Bupati dan Ibu Sekretaris Daerah. Inisiatif ini dipelopori oleh M. Bagus Sajiwo sebagai koordinator mahasiswa kluster agro. Produk yang disajikan antara lain: Bakpia kacang hijau yang dibuat oleh Leoni Lisetiasari dari jurusan Teknologi Pangan, Bakpia kelapa yang dibuat oleh M. Bagus Sajiwo dari jurusan Teknologi Industri Pertanian,Cookies kelapa yang dibuat oleh Aisyah Nur Fitriani dari jurusan Peternakan, Pisang nugget yang dibuat oleh Hanum Mafanardha Putri dari jurusan Teknologi Industri Pertanian.
Tanggapan dari Bapak Bupati dan Ibu Sekda pun positif, dan mereka berharap produk-produk tersebut dapat diajarkan kepada masyarakat agar dapat terus dikembangkan dan dijual oleh masyarakat lokal.
Acara kemudian dilanjutkan dengan menari Lulo bersama warga desa dan mahasiswa KKN. Tarian tradisional khas Sulawesi Tenggara ini menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan. Mahasiswa KKN UGM turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan sinergi antara dunia akademis dan masyarakat dalam mempererat hubungan sosial dan budaya.(AN)
Editor:NZ