NewsMetroPariwisata

Wakatobi Wave jadi Satu-satunya Event yang Lolos Dalam KEN Tahun 2024, ini Evaluasi Dispar Sultra

143
×

Wakatobi Wave jadi Satu-satunya Event yang Lolos Dalam KEN Tahun 2024, ini Evaluasi Dispar Sultra

Share this article

TERAMEDIA.ID, KENDARI – Kharisma Event Nusantara atau KEN, merupakan strategi kolaborasi Kemenparekraf bersama Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder pariwisata untuk menaikkan citra pariwisata Indonesia serta penggerak kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Masing-masing daerah akan mengajukan event jagoannya yang nantinya akan dilakukan kurasi atau penilaian agar dapat menduduki top 10 – 100 event terbaik di Indonesia.

Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Pariwisata mengajukan tiga event namun, melalui serangkaian penilaian yang dilakukan oleh tim juri, Wakatobi Wave menjadi satu-satunya event yang dinyatakan lolos dalam 100 Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024.

Hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan 2 tahun lalu, dimana pada tahun 2022 Sultra berhasil meloloskan 3 event masuk dalam KEN antara lain Wakatobi Wave, Festival Kagati Kalope, dan Festival Tangkeno. Selanjutnya ditahun 2023 hanya meloloskan 2 event untuk masuk dalam KEN yaitu, Wakatobi Wave serta Festival Kande-kandea tolandona.

Hal ini menjadi catatan serius bagi Kadispar Sultra, Belli HT. Saat diwawancarai awak media usai peluncuran Kalender Event Sulawesi Tenggara tahun 2024, ia menyampaikan penurunan ini terjadi dikarenakan kurang efektifnya waktu saat penyusunan pengusulan event serta kurang maksimal dalam pelaksanaan berbagai event di kabupaten/kota.

Belli juga menyampaikan agar semua pihak harus berbenah diri dalam penyelenggaraan event baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

 

“Ini tidak boleh kita biarkan begitu saja, kita harapkan tahun depan ada beberapa event dari Sulawesi Tenggara yang bisa lagi masuk dalam top 100 KEN,” ungkapnya, Jumat (8/3/2024).

 

Belli menjelaskan, persaingan antara daerah untuk meloloskan event dalam KEN semakin ketat. Pemerintah Sulawesi Tenggara melalui anggaran tugas pembatuan dari Kemenparekraf akan mensupport beberapa event di Bumi Anoa.

Olehnya kemasan event perlu ditingkatkan, tidak lagi hanya sekedar menggugurkan kewajiban, tetapi mesti menghadirkan kegiatan yang berkualitas yang kedepan dapat diajukan untuk masuk dalam KEN.

 

“Saat rakor tadi pagi, kabid promosi Dispar Sultra juga sudah menyampaikan, masing-masing daerah cukup satu event tetapi memiliki kualitas yang baik dan memberikan multiefek bagi masyarakat,” bebernya.

 

“Kepada seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota tolong diperhatikan Dinas Pariwisatanya, target yang diberikan Kemenparekraf tidak main-main, untuk angka pergerakan wisatawan kita ditarget 16,8 juta di tahun 2024,” tambahnya.

Festival Tangkeno di Bombana yang semula lolos ditahun 2022 dan ditahun 2024 dinyatakan tidak memenuhi syarat diakarenakan infrastruktur dan aksesibilitas untuk ke lokasi kegiatan tidak memadai.

 

“Kami sudah sampaikan ke teman-teman Bombana, jika ingin festival ini masuk lagi di top 100, kualitasnya harus betul-betul diperhatikan,” terangnya.

 

“Tantangan kita sekarang bagaimana meningkatkan kualitas event yang ada di Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

 

Ditahun 2024, Dispar Sultra melaunching 57 Event yang terbagi 8 event provinsi, 47 event kabupaten/kota dan 6 event swasta masyarakat.

 

“Kita undang pak vicky selaku ketua tim event daerah Kalimantan dan Sulawesi, untuk menjelaskan sebenarnya bagaimana event yang bagus itu, mulai dari sebelum eventnya strategi prmosinya, menarik perhatian orang untuk datang di event tersebut, juga pelaksanaan eventnya termasuk on dan out eventnya. Nah nanti itu yang akan lebih kita perhatikan lahi,” pungkasnya. *(ST).

 

Editor:NZ